Dugaan Penyimpangan APBDes Pelabai, Polisi Cek 3 Proyek dari DD

Penyidik Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Lebong dijadwalkan turun langsung ke Desa Pelabai, Kecamatan Tubei, pada Rabu (16/4) hari ini-foto : dok polres lebong-
koranradarlebong.com - Penyidik Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Lebong dijadwalkan turun langsung ke Desa Pelabai, Kecamatan Tubei, pada Rabu (16/4) hari ini, untuk melakukan pengecekan terhadap tiga proyek fisik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2024.
Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan desa tersebut.
Kapolres Lebong, AKBP Agoeng Ramadhani, SH, SIK, melalui Kasat Reskrim Polres Lebong, AKP Rabnus Supandri, S.Sos, mengungkapkan bahwa pengecekan dilakukan menyusul temuan hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang telah lebih dulu dilakukan oleh pihak desa dan kecamatan.
Dalam kegiatan ini, penyidik akan memverifikasi apakah ketiga proyek fisik benar-benar telah dikerjakan. Adapun untuk menilai kualitas pekerjaan, pihaknya akan menggandeng tenaga ahli independen.
BACA JUGA:Kualitas 3 Proyek Fisik DD Desa Pelabai Kembali Diperiksa
"Tiga proyek yang akan dicek yaitu rehabilitasi balai desa dengan anggaran Rp 64 juta, pemeliharaan sumber air bersih Rp 30 juta, dan pemeliharaan sistem pembuangan air limbah sebesar Rp 105 juta. Kami akan pastikan secara langsung keberadaan fisiknya, dan untuk kualitas bangunan akan dinilai oleh ahli teknis," jelas Rabnus.
Ia menambahkan, sejauh ini belasan saksi telah diperiksa, termasuk perangkat desa, anggota Linmas, serta mantan pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa Pelabai, Sisvi Kartika, M.Pd.
"Dari keterangan Sisvi, keterlambatan pelaksanaan proyek disebabkan oleh pencairan Dana Desa tahap akhir yang baru terjadi pada 30 Desember 2024," tambahnya.
Meski demikian, tim penyidik masih terus mendalami apakah ada unsur kelalaian atau penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran tersebut.
"Proses pemanggilan saksi masih berjalan, dan kami akan terus sampaikan perkembangan penyelidikan ini secara terbuka kepada publik," pungkas Rabnus.