AMPI Lihat Peluang Besar dari Kebijakan Impor Prabowo

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPP AMPI), Jerry Sambuaga menyambut positif pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait impor.-foto: net-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPP AMPI), Jerry Sambuaga menyambut positif pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait impor.
Terutama terkait akan membuka jalan bagi setiap pengusaha untuk melakukan impor, sehingga kesempatan dan peluang bisa diperoleh secara merata dan terbuka bagi setiap pelaku usaha, khususnya bagi mereka yang baru memulai usaha.
Menurut dia, jika kesempatan bagi setiap pelaku usaha untuk melakukan impor, maka akan meningkatkan semangat perdagangan yang kompetitif, harga produk yang lebih terjangkau, dan tentunya produktivitas pelaku usaha dalam melakukan aktivitas perdagangan.
"Ini tentunya akan memberikan banyak alternatif produk untuk para konsumen. Sehingga dalam jangka waktu yang panjang akan membentuk ekosistem perdagangan yang lebih stabil, terbuka, transparan, efisien, dan produktif," kata Jerry dalam keterangannya, Jumat (11/4).
Namun, Wakil Menteri Perdagangan era 2019-2024 itu menekankan bahwa kesempatan dan keterbukaan impor diberikan kepada setiap pelaku usaha untuk berusaha, bukan kepada barang atau produknya.
"Sudah tentu terkait dengan komoditas, ada beberapa komoditas strategis dan bahan pokok penting yang menjadi prioritas untuk pengembangan ekspor. Karena memang ada beberapa produk yang bisa diproduksi dan potensial untuk menjadi produk eskpor, bukan impor, berhubung banyak permintaan terhadap produk tersebut di luar negeri," ujarnya.
Perlu diketahui, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sempat menentukan kebijakan tarif untuk Indonesia sebesar 32 persen.
Namun, belakangan Trump menunda pemberlakuan tarif impor untuk 56 negara selama 90 hari ke depan, salah satunya Indonesia.
Jerry menekankan kebijakan tarif yang dikenakan Trump tentu akan memberikan dampak, namun tidak akan seperti yang dikhawatirkan oleh banyak pihak.
Sebab, kinerja perdagangan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat beberapa tahun terakhir mengalami suplus dari sisi Indonesia.
Perdagangan yang dilakukan oleh Indonesia tidak hanya dengan Amerika Serikat, melainkan juga dengan banyak negara-negara lain di semua benua.
Di mana secara umum produk Indonesia cukup mendominasi dengan surplus neraca perdagangan yang dicetak total sebanyak 31,04 miliar usd di bulan Desember 2024 lalu.
"Di mana di bulan tersebut Indonesia juga mencapai surplus neraca perdagangan selama 56 bulan secara berturut-turut," urai Jerry.
Jerry mengungkapkan Indonesia sudah menyelesaikan kurang lebih 37 perjanjian dagang di seluruh dunia yang meliputi lima benua. Di mana salah satunya adalah kerja sama perdagangan regional di ASEAN melalui Regional Comprehensive Partnership Agreement (RCEP).