Pj Ketua PWNU Jatim Gus Kikin Tidak Mau NU Terpecah

--

JOMBANG - Pj. Ketua PWNU Jatim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang K.H Abdul Hakim Mahfudz tidak ingin NU terpecah, apalagi di masa Pemilu 2024 ini.

"Kalau ada orang yang terbelah itu karena ada kepentingannya. Saya tidak bayak kepentingan. Kami bersama-sama memikirkan kepentingan NU, organisasi ini berjalan baik, memberi manfaat," katanya di Jombang, Jumat (12/1).

Gus Kikin, sapaan akrabnya, menyatakan tidak pernah memberikan pernyataan dukungan untuk pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pemilu 2024 ini. Namun, saat ada tamu dari paslon yang hadir, dia tetap menerimanya.

"Saya tidak pernah memberikan dukungan. Semuanya datang ke sini dan saya harus menghormati tamu," ujarnya.
Dia pun berharap seluruh jajaran untuk menjaga NU. Selain itu, diharapkan seluruh pihak, terutama di akar rumput, untuk menjaga persatuan bangsa.

Gus Kikin juga menyampaikan memutuskan untuk menerima mandat dari PBNU menjadi Pj. Ketua PWNU Jatim menggantikan K.H. Marzuki Mustamar.

Dia mengaku menghormati keputusan yang sudah dikeluarkan dalam rapat PBNU tersebut. Pihaknya segera berkoordinasi dengan seluruh jajaran PWNU Jatim, termasuk beberapa program yang sudah dijalankan dan melanjutkannya. Selain itu, berbagai inovasi yang sudah dibuat juga direalisasikan.

 Sebelumnya, PBNU memutuskan untuk mencopot jabatan K.H. Marzuki Mustamar dari Ketua PWNU Jatim. PBNU beralasan ada masalah internal sehingga PBNU memutuskan untuk mencopot jabatannya.

Namun, K.H. Marzuki Mustamar mengakui memang menerima SP3 dari PBNU, antara lain, soal menentang perintah PBNU. Dia tak memahami menentang seperti apa.

Namun, Kiai Marzuki mengaku legawa dengan keputusan tersebut. Dia menerimanya sebagai takdir sehingga harus mematuhi keputusan organisasi. (jp)

Tag
Share