Isu Indonesia Gelap dan Kabur Aja Dulu Dinilai Hanya Kedewasaan Demokrasi

Prabowo-Gibran.-foto: net-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Proses demokrasi pada 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dinilai telah berjalan sesuai koridor.

Sebab, Pemerintah tidak mempermasalahkan meski belakangan ini dikritik publik dengan ramainya isu Indonesia Gelap dan Kabur Aja Dulu di media sosial.

"Pemerintahan ini solid, tidak seperti isu di media sosial sebelumnya. Ya meski isu tentang #KaburAjaDulu, atau #IndonesiaGelap, itu patut dihargai pula sebagai respon publik yang perlu diperhatikan oleh pemerintah," kata analis ekonomi politik, Mardiyanto di Jakarta, Kamis (27/2).

Ia mengharapkan, demokrasi di Indonesia harus tetap diperkuat oleh keterlibatan masyarakat sipil. Hal ini penting agar praktik demokrasi lebih berkualitas. 

"Soliditas dan koherensi pemerintahan ini menjadi modal penting dan tak kalah pentingnya, adalah partisipasi publik untuk terus mengawal dan mengawasi secara seksama. Agar kualitas demokrasi kita dapat bergerak lebih maju," ucapnya.

Ia mengingatkan, Kabinet Merah Putih harus mampu menangkap arahan-arahan strategis dari Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Hal itu semata untuk menjalankan capaian visi Asta Cita.

"Tinggal bagaimana elemen kerja di jajaran KMP itu menangkap aspirasi publik dan mengakselerasikannya dengan visi Astacita pemerintah," tegasnya.

 Sementara, pengamat politik pertahanan dan keamanan dari Universitas Pertahanan (Unhan) Kusnanto Anggoro meyakini, Prabowo-Gibran solid dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal itu terpotret sebagaimana hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang menyebutkan bahwa sebanyak 38,15 persen persen mendukung dan 40.28 persen sangat mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

 "Meski kita memerlukan waktu yang lebih dari cukup untuk dapat memotret soliditas dan kinerja pemerintahan ini, saya rasa persepsi publik ini akan terus berubah sejalan dengan dinamika pemerintahan berikut seberapa besar pemerintah merealisasikan visi besarnya," terangnya. 

 Lebih lanjut, Kusnanto menyatakan bahwa  seluruh aspek dapat terkonsolidasi dengan baik dan berakselerasi, perlahan ekspektasi publik dapat direalisasikan. 

 "Praktik berdemokrasi di Indonesia seharusnya sudah bisa melampaui negara tetangga. Syaratnya, soliditas dan konsolidasi antar kabinet kerja dalam mewujudkan visi Asta Cita dan mengartikulasikan ekspektasi publik ini dapat koheren berjalan," pungkasnya. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan