Kuras Rp 3 M untuk Rehab Masjid Agung Bagian Dalam dan Luar

Rehab: Tahun 2024 Masjid Agung Sultan Abdullah Kabupaten Lebong akan kembali direhab, Sabtu (6/1).-(amri/rl)-

LEBONG - Masjid Agung Sultan Abdullah Kabupaten Lebong akan mengalami proses rehabilitasi kembali pada tahun 2024.

Dimana, melalui APBD 2024 telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3 Miliar untuk melanjutkan perbaikan pada salah satu ikon Kabupaten Lebong tersebut. Fokus rehabilitasi kali ini terutama ditujukan pada pembaruan interior masjid dan pengecatan kubah serta menara.

Kepala Dinas PUPR-Hub Lebong Joni Prawinata, SE.MM, melalui Kabid Cipta Karya Dinas PUPR-Hub Lebong, Mast Irawan Nugroho, ST, menyatakan bahwa Masjid Agung Sultan Abdullah, yang menjadi ikon Kabupaten Lebong, akan melanjutkan tahap rehabilitasi.

Baca Juga: KPU Lebong Temukan 4.503 Surat Suara DPD RI Rusak

Pada tahun ini, perbaikan masjid tersebut akan terfokus pada bagian dalam, seperti mihrab depan, plafon, listrik, lampu, sound sistem, pengecatan bagian bawah masjid, kubah kecil, dan menara masjid. Juga termasuk pemasangan keramik di bagian dalam masjid serta renovasi lainnya.

"Tahun 2024, masjid agung akan kembali direhabilitasi, fokusnya pada bagian dalam masjid serta pengecatan kubah kecil dan menara yang belum dicat," ujarnya.

Wawan panggilan akrabnya, menambahkan bahwa biaya rehabilitasi Masjid Agung Sultan Abdullah sudah mencapai Rp 2,8 Miliar, yang digunakan untuk perbaikan sejak tahun 2022.

Masing-masing pada tahun 2022, anggaran sebesar Rp 1,5 miliar disiapkan, dan pada tahun 2023, disiapkan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar. Sementara itu, di tahun 2024, rehabilitasi akan lebih difokuskan pada bagian dalam masjid dengan anggaran mencapai Rp 3 miliar. Rehabilitasi ini merupakan tahapan finishing, sehingga diharapkan pada tahun 2025, kondisi masjid sudah optimal baik pada bagian eksterior maupun interiornya.

"Diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang beribadah atau berkunjung dalam konteks wisata religi di Masjid Agung," lanjutnya.

Wawan menegaskan bahwa proses rehabilitasi Masjid Agung Sultan Abdullah telah berjalan bertahap selama dua tahun terakhir, dimulai pada tahun 2022 dan dilanjutkan pada tahun 2023. Pada tahun 2022, fokus rehabilitasi pada kubah besar masjid, dan di tahun 2023, difokuskan pada bagian eksterior seperti atap yang bocor, pengecatan, dan lainnya.

"Pada tahun ketiga, yaitu 2024, rehabilitasi kembali dilakukan dengan fokus pada bagian dalam masjid serta pengecatan baik pada bagian dalam maupun luar yang belum dicat," ungkapnya.

Wawan menjamin bahwa selama proses renovasi Masjid Agung Sultan Abdullah, kegiatan keagamaan masyarakat tidak akan terganggu. Aktivitas seperti salat, pengajian, tabligh akbar, dan kegiatan keagamaan lainnya tetap dapat dilaksanakan di Masjid Agung Sultan Abdullah. (bye)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan