Petani Bengkulu Utara Menjerit Harga Gabah di Bawah HPP

Harga Gabah di Bawah HPP.-foto: net-

BENGKULUUTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Miris, petani di Bengkulu Utara yang seharusnya menikmati angin segar dari program pemerintah pusat, yakni kementerian pertanian yang menetapkan harga gabah dapat dinikmati oleh para petani terendah Rp. 6.500.

Namun, kenyataannya di Bengkulu Utara petani terpaksa menjerit, lantaran harga beli gabah di Kabupaten Bengkulu Utara, masih jauh dari harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp 6.500 per kilogram.

Ini terungkap di Kecamatan Arma Jaya, harga gabah di tengkulak atau pengusaha penggilingan padi  hanya di harga Rp 5.300 per kilogram.

Hal tersebut tidak dibantah oleh salah satu petani bernama Amran.

Baca Juga: Polsek Imbau Warga Lebong Tengah Jaga Ternak Jelang Ramadhan

"Harga gabah kami terlalu murah, tidak bisa mengembalikan biaya produksi. Saat ini, kami hanya bisa menjual gabah Rp. 5.300 per kilo,” ujarnya.

Hal ini jelas sangat membuat para petani di Bengkulu Utara semakin terpuruk.

Ditambah lagi, ini diperburuk dengan hasil panen yang merosot hingga 50 persen akibat tanaman padi diserang hama burung dan tikus.

Biasanya bisa dapat 80 karung, panen kali ini hanyacuma dapat 40 karung.

Sejauh ini, petani masih menyimpan bantuan benih padi, herbisida dan pupuk bantuan pemerintah yang diterima akhir tahun 2024 lalu.

Itu menjadi modal untuk masa tanam selanjutnya, itung-itung memangkas biaya produksi.

“Alhamdulillah masih ada bantuan akhir tahun kemarin. Itulah nanti yang dipakai untuk tanam,” kata Amran.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi, tidak menampik kalau program pemerintah pusat terkait harga beli gabah masih belum bisa terlaksana di daerah. P

ihaknya saat ini tidak bisa untuk mengintervensi tengkulak atau pelaku penggiling padi membeli harga yang sesuai dengan keinginan pemerintah.

Tag
Share