Petani Bengkulu Utara Menjerit Harga Gabah di Bawah HPP

Harga Gabah di Bawah HPP.-foto: net-
Ia mengaku, masih pesimis di Bengkulu Utara harga beli gabah kering tingkat tengkulak bisa mengimbangi harga beli pemerintah.
Terlebih Bulog saat ini, hanya membeli setara beras, tidak menyerap setara gabah
“Kita pantau melalui penyuluh kita, memang harganya masih jauh dari harga beli pemerintah. Di Bengkulu Utara memang belum berjalan oleh tengkulak yang membeli gabah dari petani. Karena posisi di Bengkulu Utara, Bulog sendiri tidak menerima gabah, hanya menerima beras. Kalau saja bulog menerima gabah, saya rasa itu bisa terealisasi, karena akan ada persaingan harga antara bulog dengan tengkulak. Ke Depan perlu adanya pembahasan bersama antar lintas sektor, melibatkan pemerintah daerah, Bulog Provinsi Bengkulu, pengusaha penggiling padi dan gapoktan, yang membahas terkait harga gabah di daerah," pungkasnya.