Menag Yaqut Sampaikan Kabar Gembira soal Tukin ASN, 2 Pesan Khusus Menjelang Pemilu
--
JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.menyampakan kabar gembira bagi aparatur sipil negara (ASN).
Menurut Menag Yaqut, ASN Kemenag akan menikmati kenaikan tunjangan kinerja (tukin) menjadi 80 persen.
"Insyaallah, segera terealisasi kenaikan tukin menjadi 80 persen bagi ASN Kementerian Agama,” ujar Gus Yaqut dalam Meet and Brief bersama Menteri Agama yang dihadiri tidak kurang 4.000 ASN Kemenag, Kamis (4/1).
Kabar baik lainnya yang disampaikan Menag Yaqut adalah 98.972 guru akhirnya menerima SK Inpassing setelah menunggu 12 tahun.
Selain itu, untuk pertama kalinya, Kementerian Agama di 2023 juga ditetapkan sebagai Badan Publik Informatif.
"Ini milestone luar biasa, mari dipertahanankan dan tingkatkan. Keterbukaan informasi adalah amanat UU,” lanjutnya.
Gus Yaqut menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian Agama yang telah bekerja keras mewujudkan misi bersama melayani umat beragama sebaik-baiknya.
Menurutnya, capaian itu telah mendapat puluhan apresiasi dan penghargaan dari berbagai instansi dan Lembaga, dan itu patut disyukuri.
Di 2024, lanjut Menag Yaqut, masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan, terutama program-program prioritas dan legacy.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama tetap semangat, bekerja keras, terus meningkatkan kualitas diri dan pelayanan, serta selalu mencari terobosan dan inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Mari memperkuat Kementerian Agama sebagai satu kesatuan institusi dari pusat hingga daerah yang performanya bisa menjadi teladan bagi K/L dan institusi lainnya,” pesannya lagi.
Menjelang Pemilu 2024, Gus Yaqut secara khusus menyampaikan dua pesan kepada keluarga besar Kementerian Agama.
Pertama, setiap ASN Kementerian Agama diminta menjadi perekat masyarakat dan aktif menjaga kondusivitas lingkungan masing-masing.
ASN Kemenag diminta untuk menjaga agar tempat ibadah dan lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama tidak dijadikan sebagai ajang politisasi agama dan provokasi politik.
“Kedua, setiap ASN Kemenag saya minta tetap bekerja optimal melayani umat beragama, dan jangan beri celah kepada pihak-pihak tertentu mendiskreditkan kita dan mengambil keuntungan politik pada masa kampanye ini akibat keteledoran atau kelalaian kita,” pungkasnya. (jp)