Inilah Konsep Smartphone Impian MKBHD, Biaya Produksi Capai $23 Juta!
Inilah Konsep Smartphone Impian MKBHD, Biaya Produksi Capai $23 Juta!--Dok/ Youtube
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Marques Brownlee, atau lebih dikenal sebagai MKBHD, baru saja membagikan konsep smartphone impiannya melalui kolaborasi dengan tim kreatif dari Nothing.
Video berjudul "We Made MKBHD's Dream Phone" di kanal YouTube-nya mengungkap semua spesifikasi, biaya produksi, dan tantangan dalam merancang perangkat tersebut.
Hasilnya adalah sebuah ponsel dengan fitur kelas atas dan total biaya pengembangan yang mengejutkan: lebih dari $23 juta.
Spesifikasi dan Biaya Komponen
MKBHD memulai dengan daftar fitur idamannya. Ponsel ini akan memiliki baterai berkapasitas 6.000 mAh dengan kemampuan pengisian cepat dan nirkabel, layar AMOLED LTPO 6,1 inci dengan anti-glare dari Samsung Galaxy S24 Ultra, dan kamera belakang menggunakan kombinasi perangkat keras dari Samsung dan perangkat lunak iPhone 16 Pro.
Tak hanya itu, perangkat ini juga dilengkapi chipset Snapdragon 8 Elite, RAM 16GB, dan penyimpanan internal 1TB.
Total biaya bahan baku untuk komponen ini saja mencapai $500 per unit.
BACA JUGA:Preorder Samsung Galaxy S25 Series Dibuka! Dapatkan Cashback Hingga Rp8,9 Juta
Riset dan Pengembangan
Namun, biaya sebenarnya dari ponsel impian ini tidak berhenti pada komponen saja.
Tim Nothing memaparkan bahwa proses riset dan pengembangan (R&D) untuk perangkat ini dapat memakan hingga $20 juta.
Biaya ini mencakup gaji karyawan, lisensi perangkat lunak, sertifikasi, dan pengujian desain.
Belum lagi tantangan produksi di pabrik premium yang memerlukan kepercayaan serta pembayaran awal, yang sering kali meningkatkan biaya hingga 15% lebih mahal untuk perusahaan baru.
BACA JUGA:Temukan 5 Fitur Utama iPhone 17 Pro Mengagumkan Harus Kamu Ketahui
Produksi dan Penentuan Harga
Tim juga menggarisbawahi bahwa ukuran layar yang lebih kecil (6,1 inci) berpotensi mengurangi minat pasar, karena sebagian besar konsumen saat ini lebih memilih smartphone dengan layar lebih besar.
Hal ini membuat ponsel harus dijual dengan harga premium untuk menutup biaya produksi.