Anak Muda Jadi Insinyur Google, Ayah Bongkar Rahasia Pola Asuh

Anak Muda Jadi Insinyur Google, Ayah Bongkar Rahasia Pola Asuh-foto :tangkapan layar-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Stanley Zhong, anak muda asal Palo Alto, California, berhasil menjadi insinyur perangkat lunak di Google pada usia 18 tahun. Keberhasilannya mencuri perhatian karena ia pernah ditolak oleh 16 universitas bergengsi, termasuk Ivy League.

Namun, tekad dan pola asuh yang diterapkan ayahnya, Nan Zhong, menjadi kunci utama keberhasilan Stanley.

Stanley memiliki catatan akademis luar biasa dengan IPK 3,97 dan skor SAT 1590 dari 1600. Selain itu, ia juga mendirikan startup tanda tangan elektronik bernama RabbitSign saat masih di bangku SMA.

Perusahaan ini menarik perhatian Google, yang akhirnya menawarkan posisi insinyur perangkat lunak level L4, satu tingkat di atas level pemula.

BACA JUGA:Wanita di Malaysia Terancam Gugatan Rp 1,79 Miliar Akibat Boneka Labubu

Nan Zhong, yang juga bekerja sebagai manajer rekayasa perangkat lunak di Google, mengungkapkan bahwa ia tidak pernah memaksa Stanley untuk mengejar karier di bidang teknologi. 

"Saya membiarkannya mengeksplorasi minatnya secara bebas. Tugas saya adalah memfasilitasi dan mendukungnya, bukan memaksanya," ujar Nan. 

Ia juga menambahkan bahwa Stanley mulai belajar coding sejak usia 10 tahun, menunjukkan minat alami pada bidang teknologi. Selain memfasilitasi minat anak, Nan mendorong Stanley untuk memiliki motivasi diri dan menghadapi kegagalan dengan bijak. 

"Ketika Stanley ditolak oleh banyak universitas, kami mengajaknya bertanya apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya," kata Nan.

Pendekatan ini membuat Stanley tumbuh menjadi sosok yang resilien, mampu bangkit dari kegagalan, dan terus mengejar tujuannya.

Keberhasilan Stanley Zhong tidak hanya menjadi inspirasi bagi generasi muda, tetapi juga membuktikan pentingnya pola asuh yang mendukung eksplorasi dan membangun motivasi diri anak.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan