Antisipasi Bahaya Makanan, BPOM Lakukan Inspeksi di Pasar Rakyat
BPOM: Tampak petugas BPOM melakukan pemeriksaan makanan berbahaya di pasar rakayat Lebong.-(ist/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Loka Rejang Lebong menggelar pemeriksaan di sejumlah daerah, termasuk Pasar Rakyat Kabupaten Lebong, untuk memastikan tidak ada makanan berbahaya atau kedaluwarsa yang dijual kepada masyarakat.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin menjelang akhir tahun dan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala UPTD Pasar Rakyat Lebong, Heni Natalia, SE, menjelaskan pemeriksaan dilakukan pada berbagai toko di pasar Kabupaten Lebong, mulai dari pedagang kaki lima hingga toko ritel.
"Pemeriksaan bertujuan memastikan tidak ada makanan dengan pewarna berbahaya atau yang telah melewati masa kadaluwarsa dijual ke masyarakat," ujar Heni pada Rabu (4/12).
Baca Juga: Paripurna Dengarkan Pandangan Umum Fraksi Raperda Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Lanjutnya, dari hasil pemeriksaan BPOM menemukan beberapa produk kadaluwarsa di tingkat distributor dan toko. Terkait temuan tersebut, pihak toko sepakat untuk mengembalikan barang-barang tersebut kepada agen.
Selain itu, BPOM juga menemukan tiga kotak produk makanan jenis lalatiao di salah satu toko. Produk ini dipastikan tidak akan beredar dan akan dikembalikan kepada distributor.
"Untuk produk lalatiao yang ditemukan, pemilik toko telah setuju untuk mengembalikan produk tersebut. Sementara itu, stok makanan hingga Nataru dipastikan mencukupi," tambahnya.
Selain melakukan pengawasan, BPOM juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat membeli bahan makanan.
Dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pedagang dan masyarakat tentang pentingnya keamanan pangan serta melindungi konsumen dari bahaya makanan yang tidak layak konsumsi.
"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat membeli makanan yang dijual pedagang. Pedagang juga diingatkan untuk tidak menggunakan bahan berbahaya atau menjual makanan yang telah kadaluwarsa hanya demi keuntungan semata," tutup Heni.