Apa Itu Penyakit Lupus dan Mengapa Lebih Dominan Dialami Perempuan? Simak Penjelasannya

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Penyakit lupus adalah   penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap autoantigen, pembentukan kompleks imun, dan disregulasi sistem imun, menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh.

Lupus dapat menyerang satu atau lebih sistem organ.

Pada sebagian orang hanya kulit dan sendinya saja yang terkena, akan tetapi pada sebagian Pasien, lupus lainnya menyerang organ vital seperti Jantung, paru-paru, ginjal, susunan saraf pusat atau perifer.

Umumnya tidak ditemukan adanya dua orang pasien lupus terkena sistemik lupus dengan gejala yang persis sama.

BACA JUGA:Tips Cara Mengobati Asma dari IDI Cilacap

Akan tetapi penyakit lupus ini lebih dominan dialami oleh perempuan dibandingan dengan laki-laki, mengapa demikian yuk simak penjelasannya.

Perempuan lebih berisiko kurang lebih 9 kali lebih besar daripada laki-laki untuk terkena lupus, hal ini disebabkan adanya perbedaan terkait hormon dan kromosom seks antara perempuan dan laki-laki.

Namun, sejauh mana perbedaan jenis kelamin ini berpengaruh pada pengembangan lupus masih belum diketahui. Lupus paling sering terjadi pada perempuan yang berada di kisaran usia 15–44 tahun atau masih dalam masa reproduksi. 

Mengidap lupus juga dapat menyebabkan beberapa kondisi kesehatan terjadi lebih awal daripada biasanya. Kondisi kesehatan tersebut, diantaranya:

1. Osteoporosis. Beberapa obat lupus dapat menyebabkan keropos tulang. Selain itu, seperti halnya lupus, perempuan juga lebih berisiko mengalami osteoporosis daripada laki-laki. Faktanya, sekitar 80 persen osteoporosis di Amerika Serikat adalah perempuan.

2. Penyakit Ginjal. Lebih dari setengah orang yang mengidap lupus juga mengalami masalah ginjal.

3. Penyakit Jantung. Lupus juga dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung, karena banyak pengidap lupus juga memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Perempuan dengan lupus juga berisiko 50 kali lebih berisiko mengalami nyeri dada atau serangan jantung.