Depresi Ibu Meninggal, Warga Lebong Tengah Loncat dari Menara BTS
Warga Lebong Tengah ini nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas menara BTS.-foto :dokumentasi warga-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Rio bin Arsap (35) warga Desa Tanjung Bungai I Kecamatan Lebong Tengah ini nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas menara Base Transceiver Station (BTS) berkisar pukul 08.30 WIB kemarin (19/11).
Diduga, aksi nekat ini dilakukan korban karena depresi setelah ibunya meninggal dunia.
Kapolres Lebong Kapolres Lebong, AKBP Awilzan, S.IK melalui Kapolsek Lebong Tengah, Iptu Tulus Wibowo, menjelaskan aksi nekat korban memanjat menara BTS hingga mencapai ketinggian 100 meter ini diketahui oleh warga sekitar.
Warga yang mengetahui identitas korban ini, lantas menghubungi kerabatnya untuk datang ke lokasi.
BACA JUGA:Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup di Jalur Longsor Lebong-Curup
"Saat kerabatnya sampai dilokasi kejadian, korban pun langsung dibujuk agar segera turun," kata Kapolsek.
Hanya saja, berkisar pukul 08.30 WIB tiba-tiba korban langsung melompat dari atas menara BTS hingga mendarat di pagar kawat dan jatuh ke lantas semen.
Warga yang terkejut, langsung mengevakuasi tubuh korban ke RSUD Lebong, sayangnya korban dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, aksi nekat yang dilakukan korban ini diduga karena depresi sejak ibunya meninggal dunia 2 tahun lalu.
"Untuk dugaan lain tidak ada, korban depresi pasca meninggalnya sang ibu. Dan Korban sudah dimakamkan siang tadi (kemarin, red di TPU desa setempat," singkat Kapolsek.