Harga Emas Melonjak 2% di Tengah Ketidakpastian Geopolitik dan Dolar yang Melemah

Harga Emas Melonjak 2% di Tengah Ketidakpastian Geopolitik dan Dolar yang Melemah--marketgold

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Harga emas dunia mengalami lonjakan signifikan sebesar 2% setelah enam hari berturut-turut mengalami kerugian. 

Kenaikan ini terjadi karena penguatan dolar AS yang sempat mendorong penurunan harga emas terhenti, serta meningkatnya ketidakpastian terkait konflik Rusia-Ukraina yang kembali memicu permintaan terhadap aset safe haven, seperti emas.

Berdasarkan data Refinitiv pada Senin (18/11/2024), harga emas spot tercatat naik 1,9% menjadi US$2.612 per troy ons.

Kenaikan ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan pengiriman rudal jarak jauh ke Ukraina, yang diperkirakan akan memperburuk ketegangan geopolitik dengan Rusia.

BACA JUGA:Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin Biofuel Dunia lewat CPO

Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, mengungkapkan bahwa pengumuman ini berperan dalam memicu permintaan emas sebagai aset aman di tengah ketidakpastian politik.

Sebelumnya, harga emas sempat mengalami penurunan tajam pada pekan lalu, yang merupakan penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga tahun.

Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran pasar atas potensi inflasi yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden terpilih Donald Trump, yang dikhawatirkan akan memperlambat langkah Federal Reserve dalam memotong suku bunga.

Pada saat yang sama, dolar AS menguat, mencapai level tertinggi dalam setahun.

Namun, pada Senin, dolar AS mengalami pelemahan sebesar 0,4%, yang turut mendukung kenaikan harga emas.

BACA JUGA:BYD Salip Hyundai di Pasar Indonesia, 4 Mobil Listrik Ini Jadi Jawaranya!

Pavilonis menambahkan bahwa harga emas kini tampak bergerak menuju level $2.700, seiring dengan ketidakpastian seputar kebijakan moneter AS.

Bank Sentral AS diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Desember, namun data terbaru menunjukkan bahwa inflasi masih sulit dikendalikan dan dapat menghambat upaya The Fed mencapai target inflasi 2%.

Hal ini membuat pasar semakin fokus pada potensi pergerakan harga emas, dengan banyak analis memperkirakan bahwa harga emas dapat terus menguat jika dolar AS tetap melemah dan ketegangan geopolitik terus meningkat.

Tag
Share