Sejak kedatangan para pekerja kontrak pada tahun 1896, banyak orang Jawa menetap di Kaledonia Baru.
Mereka membawa budaya Jawa, termasuk bahasa dan adat istiadat, yang masih dipertahankan hingga kini.
Salah satu keturunan Jawa yang terkenal adalah Yanic Slamet, mantan wakil gubernur Kaledonia Baru.
Kehidupan Sehari-hari dan Bahasa
Di Kaledonia Baru, banyak penduduk keturunan Jawa yang masih berbahasa Jawa meskipun mereka juga berbicara bahasa Prancis.
Kehidupan sehari-hari mereka mencerminkan pengaruh budaya Jawa yang mendalam, dengan berbagai aspek budaya yang tetap terjaga hingga saat ini.
5. Pulau Kokos dan Komunitas Indonesia
Pulau Kokos terdiri dari West Island dan Home Island, dengan komposisi penduduk yang mencerminkan keberagaman Indonesia.
Home Island dihuni oleh keturunan Melayu dan Jawa dari Kalimantan, sementara West Island didominasi oleh penduduk barat berbahasa Inggris.
Kedatangan orang-orang Jawa pada tahun 1827 untuk bekerja di perkebunan kakao berkontribusi pada pembentukan komunitas yang signifikan di pulau ini.
Budaya dan Agama
Komunitas di Home Island mayoritas memeluk agama Islam, dengan persentase mencapai 75% dari total penduduk.
Kehidupan sehari-hari mereka menunjukkan kemiripan yang mencolok dengan budaya Indonesia, terutama dari segi makanan, adat istiadat, dan bahasa.
5. Suriname dan Keturunan Jawa
Di Suriname, sekitar 15% dari populasi adalah keturunan Jawa, yang berjumlah sekitar 618.000 orang.
Migrasi orang-orang Jawa ke Suriname terjadi antara tahun 1890 dan 1939, membawa pengaruh budaya Jawa yang kuat di negara ini.