RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Mendekati malam 1 Suro atau Tahun Baru Islam 1 Muharram .
Lantas, Bagaimana Pandangan Islam terhadap Ilmu Weton di zaman saat ini?
Dilansir dari laman NUOnline, Masyarakat Jawa merupakan satu dari sekian kelompok masyarakat di Nusantara yang sangat memegang ajaran tradisi leluhur.
Tradisi ini langgeng hingga saat ini dan tertanam kuat dalam benak mereka. Upaya ini berlangsung turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
BACA JUGA:Pantangan Pemilik Weton Tulang Wangi di Malam 1 Suro Dari Menikah, Pindah Rumah dan Keluar Rumah
Salah satu tradisi yang dipegang kuat tersebut adalah berkenaan dengan pernikahan.
Masyarakat Jawa memiliki konsep yang disebut dengan weton. Konsep ini pada intinya menjadi peneropong masa depan sebuah hubungan pernikahan berdasar dengan tanggal dan bulan dilahirkannya kedua calon mempelai.
Permasalahan sering muncul ketika pihak orang tua atau wali percaya dengan konsep weton dan menggagalkan rencana pernikahan putra atau putrinya dengan alasan ketidakcocokan hitungan weton.
Mereka khawatir jika diteruskan akan berdampak tidak baik bagi hubungan pernikahannya.
BACA JUGA:11 Weton Tulang Wangi: Apakah Weton Anda Termasuk? Cek Disini!
Menilik masalah tersebut, lantas bagaimana sebenarnya Islam memandang masalah weton?
Pada dasarnya, weton atau neptu merupakan angka perhitungan pada hari, bulan dan tahun Jawa.
Weton biasanya digunakan sebagai dasar semua perhitungan Jawa, misalnya: digunakan dalam perhitungan hari baik pernikahan, membangun rumah, pindah rumah (boyongan : Jawa), mencari hari baik pada awal kerja.
Sebelum menghukumi weton, tentu yang perlu dicek adalah bagaimana asal muasal ilmu tersebut didapat. Dalam pencarian penulis, tidak ada rujukan otoritatif terkait awal mula ilmu ini dikonsepkan.
BACA JUGA:Weton Tulang Wangi dan Malam 1 Suro, Apa Hubungannya?