RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kurangnya perhatian Kabupaten Bengkulu Utara terhadap institusi-institusinya menjadi sorotan pihak legislatif. DPRD Bengkulu Utara, khususnya, menyoroti kurangnya perhatian terhadap Satpol PP dan Damkar. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua II DPRD Bengkulu Utara, Herliyanto, S.IP.
"Kita minta agar Satpol PP yang saat ini sebagian besar berstatus non-ASN untuk mengikuti tes tersebut. Apalagi di antara mereka juga sudah bekerja di atas lima tahun sebagai tenaga non-ASN dengan honor yang terbatas. Karena tugas Satpol PP sebagai penegak Perda sangat penting dalam mengawal kebijakan dan peraturan daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Pemda Bengkulu Utara harus mengupayakan adanya kuota khusus bagi tenaga non-ASN Satpol PP. Satpol PP perlu memiliki keahlian khusus dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Ia berharap agar Satpol PP tidak direkrut sama dengan PPPK tenaga teknis lainnya karena memiliki spesifikasi tugas yang berbeda.
Baca Juga: Tahapan Pilkada Lebong 2024 Dimulai: Dukungan Penuh dari KPU dan Pemkab Lebong
Dalam HUT Satpol PP beberapa bulan lalu, Mendagri juga sempat menyampaikan terkait dengan pengangkatan Satpol PP sebagai PPPK.
Harapannya, jika memang tidak ada peluang pengangkatan langsung, setidaknya ada tes khusus PPPK Satpol PP dengan kuota daerah.
“Harapan kita ada pembicaraan baik dengan Kementerian Dalam Negeri maupun Kemenpan RB, karena keberadaan Satpol PP sangat penting. Sehingga peluang Satpol PP Bengkulu Utara untuk diangkat menjadi PPPK bisa lebih besar jika ada tes khusus dan dengan sistem kuota daerah layaknya tes PPPK guru dan tenaga kesehatan,” terangnya.
Untuk Satpol PP dan Damkar Bengkulu Utara, Herliyanto juga meminta penambahan jumlah mobil pemadam kebakaran.
Meskipun ada penambahan mobil damkar dari bantuan hibah negara Jepang, ia menilai itu belum cukup. Mengingat luasnya wilayah Bengkulu Utara dan sebaran pemukiman penduduk, idealnya setiap kecamatan minimal memiliki satu mobil pemadam kebakaran.
Selain itu, pos jaga Damkar perlu dilengkapi dengan kran hidran di masing-masing pos dan membutuhkan tambahan personel di tiap kecamatan untuk penanganan bencana kebakaran.
“Bengkulu Utara adalah wilayah yang terluas di Provinsi Bengkulu, tidak bisa hanya mengandalkan jumlah damkar yang sekarang. Kita memiliki wilayah luas, satu kecamatan dengan kecamatan lain juga memiliki jarak yang berjauhan, maka keberadaan satu kecamatan minimal satu mobil damkar sangat penting. Belajar dari pengalaman kebakaran selama ini, sebagian besar kebakaran di Bengkulu Utara selalu menyebabkan dampak korban, terutama materi, yang besar," imbuhnya. (*)