RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kendati Bengkulu Utara telah menerima bantuan jatah pupuk subsidi sebanyak 2.152 ton, rinciannya 1.015 Urea dan 1.138 NPK.
Namun kenyataannya,hal tersebut masih dinilai kurang, karena keberadaan pupuk subsidi untuk petani di Kabupaten Bengkulu Utara membutuhkan hingga 5,3 ton.
Akibatnya, banyak lahan pertanian yang terbengkalai lantaran tidak bisa mendapatkan pupuk subsidi. Adapun petani yang masih tetap mengelola, hasil produksinya pun tidak bisa maksimal.
Hal ini pun disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten BU, Abdul Hadi.
Baca Juga: Sambut Pagelaran MTQ, Dinas PUPR BU Kebut Perbaikan Jalan
"Musim pertama tanam Kabupaten Bengkulu Utara mengalami kekurangan pasokan pupuk. Ini terjadi lantaran ada kebijakan pengurangan pupuk dari pemerintah pusat. Sesuai data kebutuhan pupuk di Bengkulu Utara itu 5.320 ton per. Namun yang datang hanya 2.152 ton," ungkapnya.
Ia pun membeberkan, menyikapi kekurangan pupuk subsidi di kalangan petani, pemerintah pusat saat ini juga telah menambah alokasi pupuk di seluruh Indonesia melalui anggaran tahun 2024, dari total sebelumnya sebanyak 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.
Adapun total penambahan kuota pupuk tersebut yaitu sebanyak 786 Ton Urea dan 1.138 ton Npk.
Sehingga, total alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Bengkulu Utara yang sebelumnya hanya sebanyak 2.152 ton saat ini sudah meningkat menjadi 3.936 Ton.
"Dengan adanya penambahan kuota tersebut. Alhamdulillah alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Bengkulu Utara juga bertambah. Namun jumlah penambahannya, memang belum bisa mencukupi kebutuhan pupuk yang semestinya," tutupnya. (*)