Si Mata Empat mengambil kesempatan itu dan mempersilakan Si Pahit Lidah untuk naik ke pohon aren.
Namun, Si Pahit Lidah tak sempat menghindari kesan darah dan tak lama kemudian tewas dengan mengenaskan.
Melihat nasib lawannya, Si Mata Empat merasa penasaran dan tanpa sadar menyentuh lidah Si Pahit Lidah yang telah mati dengan ujung jari.
Terkejut karena lidah lawannya itu terasa lebih pahit bahkan dibanding dengan brotowali,
Si Mata Empat tewas di tempat yang sama akibat racun mematikan yang dimiliki Si Pahit Lidah.
Pesan Moral
Legenda Si Pahit Lidah menyimpan pesan moral bahwa kekuatan yang diberikan oleh Tuhan seharusnya digunakan untuk berbuat kebaikan bagi sekitar.
Alih-alih tewas karena bertarung dan saling beradu kekuatan karena kesombongannya,
Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat seharusnya menggunakan kesaktian mereka untuk kepentingan sesama.(*)