Legenda Si Pahit Lidah- Cerita Rakyat Sumatera Selatan

Minggu 05 May 2024 - 14:37 WIB
Reporter : Reni Apriani
Editor : Reni Apriani

“ Kebun ini lumayan luas, bagaimana kalo kita tanam batang pohon sebagai pembatas. “ “ Buat apa kanda, biarlah Aria saja yang mengurusnya !” “ Hanya sebagai tanda saja dinda, Agar lebih jelas jika bagian ini milik kita.

“ “ Boleh saja, akan kucarikan batang pohon sebagai pembatas.” Akhirnya di tancapkanlah sebatang pohon sebagai pembatas lahan.

Disatu sisi milik Aria Tebing, sementara sisi lainnya milik Siti dan Pangeran Serunting tentunya. Hingga pada suatu hari, terjadi sebuah keajaiban.

Dibatang pohon itu tumbuh jamur emas, namun jamur itu hanya tumbuh dibagian batang kayu yang mengarah ke lahan milik Aria Tebing.

Sedangkan bagian milik Siti hanya tumbuh jamur biasa. Aria tebing segera memetik jamur tersebut. Dia begitu bahagia melihat jamur emas itu.

Setiap pagi dia pergi ke kebun untuk memetik jamur emas miliknya. Lama kelamaan jumlah emas yang diperoleh terkumpul banyak. Aria Tebing menjual jamur itu sehingga kehidupannya kini semakin membaik.

Suatu hari Serunting mengikuti Aria Tebing yang hendak pergi ke kebun.

Saat ingin memetik jamur emas dia terkejut dengan kehadiran Serunting. “ Hei Aria tebing ! Ternyata selama ini kau mencurangiku ! Kenapa pohon pembatas ini kamu ubah posisinya ?”

“ Apa maksud kakanda ?” “ Kau telah sengaja mengubah posisi batang pohon ini, Hingga jamur emas yang seharusnya tumbuh kearah kebunku malah tumbuh kearah kebunmu !”

“ Itu tak benar Kakanda. Aku tak pernah melakukannya.

Untuk apa juga aku melakukannya ! Lagi pula jika kakanda menginginkan jamur emas ini, aku bisa memberikannya !”

“ Semua emas ini seharusnya menjadi miliku, kau tak berhak atas emas itu. Jika kau tak mau memberikan semua emas itu, ayo kita bertarung. Yang menjadi pemenang berhak memilikinya !”

Aria Tebing nampak bingung menanggapi tantangan kakak iparnya itu, tentu dia akan kalah.

Karena pangeran Serunting merupakan seorang yang sakti dan kuat. “ Baiklah aku terima tantangan kakanda, tapi beri waktu aku dua hari. Untuk berpikir. “

“ Baiklah jika itu maumu. Berlatihlah selama dua hari itu.” Malamnya Aria Tebing tak bisa tidur nyenyak memikirkan pertarungannya nanti.

Tiba-tiba terlintas ide dibenaknya untuk menanyakan kelemahan Pangeran Serunting kepada kakaknya.

Kategori :