RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Bulan Ramadan, yang dianggap suci bagi umat Muslim di seluruh dunia, membawa berkah bagi banyak individu, termasuk para pedagang seperti Wita (45), yang menjajakan es dawet di Jalan Kelurahan Embong Panjang, Lebong Tengah.
Setiap sore menjelang waktu Maghrib, Wita selalu ramai dikerumuni pembeli yang ingin membeli dagangannya.
"Alhamdulillah, di bulan Ramadan ini, dagangan saya habis setiap menjelang Maghrib," ujar Wita kepada Radar Lebong.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Dukung Program Pembangunan Lebong Selatan
Wita menjelaskan bahwa es dawet, minuman khas yang dibuat dari santan kelapa, ketan hitam, cendol beras, dan gula aren murni, menjadi primadona di bulan suci ini.
Disajikan dingin dengan tambahan es batu, es dawet Wita dijual dengan harga Rp 2 ribu perbungkusnya.
Dia mampu menjual 40 hingga 50 bungkus setiap harinya, tergantung pada kondisi cuaca.
Salah seorang pembeli, Rosi (40), mengungkapkan bahwa es dawet telah menjadi menu wajib berbuka puasa bagi keluarganya karena rasanya yang manis dan segar.
Tanpa menggunakan pewarna atau pengawet, es dawet menjadi pilihan yang disukai anak-anaknya.
"Anak-anak saya suka es dawet, jadi setiap sore selalu beli untuk berbuka puasa, apalagi harganya terjangkau," singaktnya. (*)