Dengan metode Rukyatul Hilal maka pemerintah dan NU melalui Sidang Isbad mentapkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa 12 Maret 2024 M mulai melaksanakan Puasa Ramadhan.
Tentu Pemerintah dan NU tetap memperhatikan sistim perhitungan dengan Methode Hisab juga.
Perbedaan dalam menentukan awal Ramadhan tidak perlu di besar-besarkan oleh Umat Islam Indonesia, yang perlu kita waspadai adalah biasanya oleh oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab perbedaan pendapat ini dapat dimanfaatkan untuk memecah belah umat, terlebih residu paska Pemilu 14 Februari 2024 masih dapat kita rasakan sampai saat ini.
Persyarikatan Muhammadiyah dan Nahdotul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia bersama Pemerintah harus menjadi pilar utama dan berada di garda terdepan menjaga dan merawat persatuan umat Islam agar situasi tetap sejuk dan damai.
Waspadai berita-berta hoax yang banyak beredar di Media Sosial (Medsos) saat ini. Di Bulan Ramadhan ini umat Islam diharapkan lebih fokus untuk meramaikan Masjid-masjid dan Mushalla dengan Qiyamullail/tarawih, baca Al Quran/tadarus, serta berbagai kegiatan ibadah dengan sepenuh hati.
Jadikan Ramadhan tahun ini adalah yang terbaik dari tahun-tahun yang sebelumnya, persatuan dan kesatuan Umat Islam yang beragam (Bhineka) adalah embrio kesatuan Bangsa Indonesia untuk menggapai Indonesia Emas, Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghafur di bawah Panji Pancasila, UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika. Amin. (*)