RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Serangan hama babi kembali meresahkan petani di Kabupaten Lebong. Kali ini, tanaman jagung milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pagar Jaya, Desa Pagar Agung, Kecamatan Lebong Tengah, menjadi sasaran.
Akibatnya, sekitar 30 persen dari satu hektare lahan jagung mengalami kerusakan setelah diserang sekawanan babi hutan pada Sabtu malam (8/11/2025).
Ketua BUMDes Pagar Jaya, Mahrul Rasidi, menjelaskan bahwa tanaman jagung tersebut sudah berumur sekitar 80 hari dan seharusnya siap panen dalam waktu satu bulan ke depan.
Namun, sebelum masa panen tiba, tanaman tersebut rusak berat akibat serangan hewan liar.
Baca Juga: Dana Desa Tahap II Cair, Camat Minta Desa Segera Laksanakan Kegiatan
"Jagung kami sudah berumur sekitar 80 hari, tinggal sebulan lagi panen. Sayangnya, babi-babi itu merusak lahan kami hingga 30 persen. Tentu ini sangat merugikan," ujar Mahrul.
Menurut Mahrul, serangan hama babi biasanya terjadi pada malam hari. Hewan-hewan tersebut masuk ke area kebun dan merusak batang serta buah jagung yang sudah mulai berisi.
Bahkan, tidak hanya tanaman jagung dewasa, beberapa tanaman muda pun turut rusak.
"Kerugian kami cukup besar. Selain kehilangan hasil panen, proses perawatan ulang juga butuh waktu dan biaya tambahan," tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa serangan hama babi bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut. Petani sekitar kerap mengalami kerusakan lahan yang sama, terutama saat musim jagung tiba.
"Ini menunjukkan bahwa populasi babi hutan di kawasan perbukitan sekitar Desa Pagar Agung masih cukup tinggi," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pagar Agung, Apriyudi, membenarkan adanya serangan hama babi di lahan pertanian BUMDes Pagar Jaya.
Ia mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan bersama warga untuk mencegah serangan, mulai dari pembuatan pagar waring hingga perburuan babi secara massal.
Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil maksimal.
"Kami sudah lakukan pemburuan bersama warga, tapi tetap saja babi-babi itu masuk. Bahkan pagar yang sudah dibuat dari waring dirusak mereka," ujar Apriyudi.