Ada SD Tidak Mendapat Murid Baru, Punya 6 Guru PNS & PPPK, 2 Wiyata

Minggu 20 Jul 2025 - 23:29 WIB

KUDUS.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun ajaran baru 2025/2026 mengalami kekurangan murid. Bahkan ada sekolah yang tidak mendapatkan murid sama sekali.

Pemerintah Kabupaten Kudus segera melakukan kajian guna mengetahui penyebab masalah tersebut.

"Nantinya, kami akan melakukan kajian secara komprehensif sebelum memutuskan regrouping atau penggabungan. Apakah tidak mendapatkan murid karena faktor demografis seperti keberhasilan program Keluarga Berencana (KB), serta kebiasaan orang tua yang bekerja di kota dan mengantar-jemput anak ke sekolah," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris.

Dia mengemukakan hal itu saat mengunjungi SD 1 Adiwarno, Kecamatan Mejobo, yang tidak mendapatkan murid di Kudus, Sabtu (19/7).

Dia mengungkapkan sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kudus untuk melakukan kajian dengan koresponden dari orang tua siswa untuk ditanya melalui simulasi dan disusun dalam bentuk data statistik dan infografis.

Setelah mengetahui datanya, kata dia, baru akan diputuskan kebijakan terbaik.

Bupati Kudus juga menegaskan bahwa wacana regrouping harus dilihat dari sisi kebutuhan.

Bila memungkinkan, sekolah yang jumlah siswanya sedikit dapat digabung dengan sekolah lain agar lebih efektif.

"Kalau memang memungkinkan, regrouping bisa dilakukan. Tidak ada kendala berarti, karena ini sudah pernah dilakukan. Nanti guru-gurunya menyesuaikan," ujarnya.

Selain efisiensi, penggabungan sekolah juga bisa membuka peluang pengembangan kegiatan lain, seperti pemanfaatan bangunan untuk koperasi sekolah atau program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena tanah sekolah milik pemerintah desa.

Guru SD 1 Adiwarno Nurul Hikmah mengakui tahun ajaran baru 2025/2026 ini sekolahnya memang tidak mendapatkan murid baru, sehingga kelas 1 tidak ada siswanya.

Untuk jumlah siswa total dari kelas II hingga kelas VI, kata dia, sebanyak 23 orang.

Meliputi siswa kelas II ada 9 siswa, kelas III ada 2 siswa, kelas IV berjumlah 8 siswa, kelas 5 sebanyak 3 siswa, dan kelas 6 hanya 2 siswa.

Dia mengungkapkan minimnya siswa di sekolah ini mulai terjadi sejak tahun 2019, setelah sebelumnya beredar kabar adanya regrouping atau penggabungan SD di Kecamatan Mejobo, khususnya di Desa Hadiwarno.

Salah satu sekolah yang sempat diwacanakan untuk merger, yakni SD 1 Adiwarno bersama SD Tenggeles.

Kategori :