Mengutip pemeringkatan iPrice, merek bedak bayi satu ini bahkan berada di jajaran peringkat teratas yang paling direkomendasikan.
Hingga saat ini, peredaraannya di pasaran juga masih dengan mudah ditemui.
Akankah pemberhentian penjualan secara global, yang dilakukan Johnson & Johnson tahun depan juga akan berpengaruh di Indonesia?
Meski belum ada konfirmasi terbaru dari pihak berwenang atau dalam hal ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, namun sebenarnya konfirmasi mengenai topik serupa sudah pernah diinformasikan pada tahun 2020 lalu, tepat saat Johnson & Johnson lebih dulu memberhentikan penjualan di negaranya.
Dalam keterangan tertulisnya, BPOM membenarkan jika bedak bayi merek terkait yang beredar di AS memang terkontaminasi asbestos yang merupakan senyawa karsinogen.
Namun di saat bersamaan, dipastikan jika bedak bayi merek sama yang beredar di Indonesia merupakan produk lokal (diproduksi di Indonesia), dan impor yang berasal dari Filipina dan Thailand.
Sehingga produk bedak bayi yang dimaksud berbeda dengan yang beredar dan dilaporkan terkontaminasi asbestos di Indonesia.
Terlebih, dilaporkan jika hasil pengujian terhadap sederet produk bedak bayi dari merek terkait yang beredar di Indonesia, yakni Johnson’s Active Fresh Baby Powder, Johnson’s Baby Powder, dan Johnson’s Cornstarch Baby Powder menunjukkan negatif atau tidak mengandung asbestos.