Kandungan Asbestos Berbahaya Dalam Produk Bedak Bayi Populer

Kandungan Asbestos Berbahaya Dalam Produk Bedak -Tangkapan Layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Ada banyak produk penting dengan tingkat kandungan dan penggunaan khusus untuk bayi di Indonesia.
Mulai dari pamper, susu, botol dot, hingga bedak yang keberadaannya selalu digunakan setiap hari.
Namun, belakangan ramai pemberitaan mengenai salah satu produk bedak bayi yang terbukti memiliki kandungan asbestos.
Untuk diketahui, produk bedak bayi dengan kandungan berbahaya yang dimaksud berasal dari merek Johnson & Johnson.
BACA JUGA:Bukan Bedak atau Minyak Telon, Ini Anjuran Dokter Digunakan untuk Bayi
Salah satu produsen obat-obatan, peralatan medis, dan barang konsumsi FMCG yang berbasis di Amerika Serikat.
Mengutip pemberitaan Reuters, produk bedak bayi dari J&J akan dihentikan penjualannya secara global mulai tahun 2023 mendatang.
Di mana sebenarnya, sejak tahun 2020 keputusan dan penarikan produk tersebut sudah lebih dulu dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada.
Akar masalahnya adalah, produk bedak bayi yang dimaksud telah terbukti mengandung senyawa karsinogenik penyebab kanker berupa asbestos.
Perusahaan bahkan disebut telah menghadapi sebanyak 38.000 tuntutan hukum dari konsumen, dan para penyintas yang terkena dampak kanker dari kandungan tersebut.
Asbestos (asbes) merupakan salah satu jenis dari enam zat mineral alami yang terbuat dari serat tahan panas, keberadaannya bahkan biasa digunakan sebagai bahan isolasi tahan api.
Karena itu, zat ini sebenarnya memang umum digunakan pada ribuan produk konsumen di AS sebelum bahaya kesehatannya mulai banyak diketahui diketahui.
Seiring berjalannya waktu, mulai diketahui bahwa asbestos dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan serius jika digunakan dalam jangka waktu panjang.
Beberapa jenis penyakit yang berpotensi muncul akibat kandungan ini adalah mesothelioma (sejenis tumor yang melapisi paru-paru, jantung, dan organ lain), kanker paru-paru, dan berbagai jenis kanker lainnya.
Karena berupa partikel kecil, zat atau kandungan dari asbestos itu sendiri bisa masuk ke dalam tubuh saat terhirup melalui saluran pernapasan.
Hingga saat ini, penggunaan atau pemanfaatan asbestos memang sudah diatur di Amerika Serikat.
Tetapi belum atau tidak ada larangan untuk menggunakan zat satu ini, sehingga masih banyak perusahaan yang entah disengaja atau tidak menyertakan kandungan asbestos dalam produknya, salah satunya Johnson & Johnson.