RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengatakan para santri harus merasa menjadi pihak yang beruntung mengenyam ilmu di ponpes, karena mereka memperoleh pendidikan adab.
Dia mengatakan demikian saat mengikuti istigasah di Pondok Pesantren Nurul Khalil, Poncogati, Curah Dami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (24/1).
"Jadi, adik-adik santri harus merasa bersyukur sekali karena adab dan akhlaknya sudah dibimbing luar biasa oleh pak kiai dan bu nyai, oleh ustaz dan ustazah di pesantren," kata Atikoh dalam sambutannya, Rabu.
Diketahui, ribuan orang yang berstatus santri, santriwati, pengajar, dan warga sekitar menjadi peserta dalam istigasah di Ponpes Nurul Khalil.
Atikoh mengatakan adab lebih penting daripada ilmu. Seseorang berpendidikan tanpa akhlak akan memakai ilmu demi merusak orang lain.
Baca Juga: Soal Gonta-ganti Kurikulum, Anies: Jangan Dibongkar Semua, Kasihan Gurunya
"Kalau ilmunya tinggi tetapi tidak memiliki adab atau akhlak, ilmunya bisa digunakan untuk merusak orang lain, untuk merugikan orang lain, untuk berbuat jahat, atau untuk merusak alam semesta, tetapi kalau akhlaknya bagus, adabnya bagus, ilmu yang dia miliki pasti untuk kemaslahatan umat," kata Atikoh.
Selain berbicara adab, dia dalam pidato turut membahas program KTP Sakti yang dibawa paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Atikoh mengatakan KTP Sakti adalah program yang akan memperbaiki dan menyatukan data penerima manfaat, sehingga tidak ada momen warga miskin tak mendapatkan bantuan.
"Datanya itu benar-benar akurat, bu, karena sekarang ada yang seharusnya mendapatkan Bansos, malah tidak dapet," kata dia.
Atikoh dalam sambutannya juga berbicara soal komitmen Ganjar-Mahfud untuk memberikan insentif bagi kader penggerak posyandu.
Menurutnya, kader penggerak posyandu banyak berperan memberantas stunting atau tengkes sampai menanggulangi Covid-19 sehingga wajar negara memberikan mereka insentif.
"Program Ganjar Pranowo dan Mahfud MD insyaallah akan memberi insentif ke kader posyandu," kata Atikoh.
Wanita kelahiran Jawa Tengah itu datang ke lokasi dengan mengenakan setelan gamis berkelir hijau dan kerudung krem.
Kehadiran Atikoh disambut ribuan orang yang berstatus santri, santriwati, dan warga sekitar Ponpes Nurul Khalil.
Beberapa dari mereka tampak saling berebut bersalaman dengan ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu. (jp)