REJANGLEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menunda pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK 2024 tahap 1.
Alasannya, ada data peserta yang lulus seleksi PPPK tahap 1, tetapi ternyata bermasalah.
Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi mengatakan pemkab pada tahun 2024 mendapat kuota seleksi PPPK dari pemerintah pusat 1.500 formasi.
Dari jumlah formasi tersebut, sudah terisi pada seleksi PPPK tahap 1 sebanyak 1.145 peserta. Sisanya diperebutkan pada seleksi PPPK tahap 2 yang saat ini tinggal pengumuman kelulusan.
"Pelantikan PPPK tahap 1 ini belum bisa dilaksanakan karena ditemukan data peserta yang bermasalah. Saat ini sedang dibentuk tim khusus untuk mengevaluasi dan memverifikasi data yang bermasalah itu," kata dia di Rejang Lebong, Selasa (1/7).
Dia menjelaskan pelantikan PPPK tahap 1 ini semula dijadwalkan pada awal Juli 2025. Namun, belum bisa dilaksanakan atau ditunda.
Penundaan dilakukan sebagai langkah kehati-hatian guna memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan dan transparan.
Pembentukan tim khusus untuk menelusuri data peserta lulus seleksi PPPK tahap 1 yang diduga bermasalah tersebut, kata dia, merupakan instruksi langsung dari Bupati Rejang Lebong.
Tim dibentuk untuk menelusuri dan memastikan keabsahan data para peserta yang sudah dinyatakan lulus.
Terkait dengan penetapan terhitung mulai tanggal (TMT) pengangkatan PPPK tahap pertama pada 1 Juli 2025, kata dia, hal itu belum bersifat final dan masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat.
"Mengacu pada surat edaran dari Mendagri, batas waktu pengangkatan PPPK tahap 1 itu paling lambat sampai Oktober 2025 nanti. Masih ada waktu untuk menyelesaikan proses verifikasi sebelum pelantikan resmi dilaksanakan," kata Yusran Fauzi.
Pemkab Rejang Lebong dalam proses pengangkat PPPK, kata dia, berkomitmen untuk memastikan seluruh tahapan dilakukan secara objektif dan sesuai regulasi yang berlaku.
Proses verifikasi dan evaluasi data peserta seleksi PPPK tahap 1 yang diduga bermasalah itu ditargetkan selesai dalam satu bulan ke depan. (jp)