RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Produksi kerupuk rumahan di kawasan Sukaraja, Bogor, kini menjelma menjadi salah satu ladang usaha yang menjanjikan.
Bermula dari usaha kecil dengan peralatan manual, kini produksi kerupuk kaleng mampu menembus hingga lima kuintal per hari dan menghasilkan omzet hingga Rp10 juta setiap harinya.
Proses produksi yang dimulai sejak pukul lima pagi ini terus berjalan hingga sore hari tanpa terputus.
Usaha ini menggunakan bahan utama seperti ikan sarden, tepung tapioka, sagu, serta aneka bumbu penyedap yang diolah melalui berbagai tahapan.
BACA JUGA:Lebarkan Sayap Bisnis, Ira Siedhranata Buka Usaha Sewa Mobil Mewah di Bali
Mulai dari pencampuran bahan, penghancuran dengan blender, hingga proses pencetakan menggunakan mesin pres, semuanya dilakukan secara sistematis untuk menjaga kualitas dan tekstur kerupuk.
Produk akhirnya dikenal masyarakat dengan sebutan kerupuk kaleng atau kerupuk Bandung khas Ciamis.
Awalnya, pengelola usaha hanya memproduksi secara manual dengan cetakan sederhana dari kaleng sarden.
Namun seiring waktu dan meningkatnya permintaan, sistem produksi mulai diperbarui dengan bantuan mesin dan tim kerja.
BACA JUGA:Dana KUR BRI 2025: Syarat dan Cara Pengajuan Kredit Usaha Rakyat Terbaru
Kini, hasil produksi tidak hanya dipasarkan secara lokal, tetapi juga dititipkan ke berbagai warung melalui sistem reseller.
Ada tiga jenis kerupuk yang dipasarkan, yaitu harga eceran Rp500, Rp1.000, dan Rp2.000, menyesuaikan dengan segmen pasar.
Kisah ini membuktikan bahwa kesuksesan usaha tidak harus diawali dengan modal besar.
Dengan kreativitas, keuletan, dan ketekunan, usaha rumahan pun dapat menjadi sumber penghasilan utama.
BACA JUGA: Daihatsu Gran Max Pick Up Mobil Usaha Dengan Harga Mulai Rp 163 Juta