Atasi Diabetes dan Obesitas dengan Mikroprotein, Begini Caranya!

Kamis 08 May 2025 - 15:39 WIB
Reporter : Carles Jaya
Editor : Reni Apriani

koranradarlebong.com- Mikroprotein semakin menarik perhatian dunia medis dan gizi sebagai solusi pangan masa depan, terutama dalam upaya penanganan diabetes dan obesitas.

Studi terbaru menunjukkan bahwa mikroprotein memiliki manfaat signifikan dalam mengontrol rasa lapar dan membantu manajemen kadar gula darah.

Sebagai bahan pangan tinggi protein, rendah lemak, serta kaya serat, mikroprotein dinilai memiliki potensi besar sebagai pengganti daging yang lebih sehat dan ramah metabolisme.

Mikroprotein berasal dari jamur mikroskopis bernama Fusarium venenatum yang difermentasi secara khusus untuk menghasilkan sumber protein nabati.

BACA JUGA:Ladies, Cegah Penuaan Dini dengan Rutin Mengonsumsi 3 Makanan Ini

Di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, mikroprotein sudah banyak digunakan secara komersial dan menjadi bahan dasar berbagai produk makanan alternatif non-hewani.

Kehadiran mikroprotein membuka peluang besar dalam menghadirkan pola makan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga efektif dalam menunjang kesehatan masyarakat luas.

Studi Terbaru: Efektivitas Mikroprotein dalam Mengelola Gula Darah dan Nafsu Makan

Penelitian yang melibatkan 55 partisipan ini menjadi lanjutan dari studi sebelumnya yang fokus pada efek mikroprotein terhadap individu dengan berat badan normal dan kelebihan berat badan.

BACA JUGA:3 Manfaat Daun Sirih Merah yang Bikin Kaget

Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi makanan berbasis mikroprotein mampu menurunkan kadar glukosa darah dan insulin pasca makan dibandingkan dengan konsumsi makanan berbahan daging ayam.

Dalam uji coba tersebut, para responden yang mengonsumsi makanan berbahan mikroprotein mengalami penurunan keinginan untuk makan dalam porsi lebih besar.

Ini menunjukkan bahwa mikroprotein dapat memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama, yang sangat bermanfaat bagi penderita obesitas maupun diabetes yang harus menjaga pola makan secara ketat.

Selain itu, asupan energi yang masuk setelah makan makanan berbasis mikroprotein tercatat 10% lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi daging ayam. Temuan ini semakin menguatkan potensi mikroprotein sebagai bahan pangan fungsional yang bisa membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah.

Keterbatasan Studi dan Potensi Riset Lanjutan

Kategori :