koranradarlebong.com- Motor, baik dengan transmisi manual maupun otomatis (matic), membutuhkan oli sebagai pelumas, pelindung, pembersih, sekaligus pendingin mesin.
Namun, apakah oli motor manual bisa digunakan pada motor matic?
Berikut ini penjelasan lengkap tentang perbedaan oli motor manual dan matic, serta dampak penggunaan oli yang tidak sesuai.
Perbedaan Oli Motor Manual dan Motor Matic
BACA JUGA:Dampak Penggunaan Bahan Bakar Tidak Sesuai Spesifikasi Kendaraan
Komposisi dan Formula
Oli motor manual dirancang khusus untuk bekerja dengan sistem kopling basah (wet clutch), di mana kopling terendam langsung dalam oli. Karena itu, oli motor manual mengandung aditif anti-selip agar kopling tetap mencengkeram dengan baik.
Sebaliknya, oli motor matic tidak perlu mempertimbangkan faktor kopling basah. Motor matic menggunakan transmisi otomatis tanpa kopling manual, sehingga fokus utama oli matic adalah menjaga stabilitas viskositas serta melindungi mesin dari suhu tinggi akibat karakteristik transmisi otomatis yang berbeda.
Viskositas
Viskositas, atau tingkat kekentalan oli, juga menjadi perbedaan penting antara oli motor manual dan matic. Oli motor manual biasanya memiliki viskositas lebih tinggi untuk memberikan pelumasan maksimal pada komponen kopling dan transmisi.
Sementara itu, oli motor matic membutuhkan viskositas yang lebih stabil pada suhu tinggi, mengingat beban kerja transmisi otomatis yang lebih berat dan kontinyu.
Aditif
Perbedaan aditif juga sangat signifikan. Oli motor manual diperkaya dengan aditif anti-gesekan untuk melindungi kopling dan komponen mesin lainnya dari keausan. Sedangkan oli motor matic mengandung aditif pembersih untuk mencegah penumpukan kerak, serta aditif stabil suhu untuk menjaga performa mesin di suhu tinggi.
Berdasarkan perbedaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan oli motor manual pada motor matic sangat tidak disarankan.
Dampak Penggunaan Oli Motor Manual pada Motor Matic