Khutbah Jumat: Hormat kepada Ulama, Santun kepada Sesama

Kamis 24 Apr 2025 - 22:35 WIB

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Panggilan, atau gelar yang baik, diperbolehkan, untuk penghormatan pada ulama atau sesame. Namun julukan atau panggilan dilarang  merendahkan dalam Islam, inilah petikan naskah khotbah Jumat

ISLAM mengajarkan kita memanggil seseorang hendaknya dengan panggilan yang mencerminkan penghormatan. Inilah naskah lengkap Khotbah Jumat kali ini.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dalam hubungan sosial khususnya dengan sesama muslim terdapat adab dan akhlak, salah satunya dalam hal pemberian julukan, yang dalam bahasa Arab disebut kun-yah.

Julukan atau pemberian gelar tertentu, tidak sekadar panggilan tanpa hikmah. Di dalamnya terkandung sikap saling menghormati dan menyayangi.

Terkait hal ini, Imam Nawawi menulis dalam bukunya, Al-Adzkar, beberapa hal. Berikut poin-poin penting dari apa yang beliau jelaskan dalam bukunya tersebut.

Pertama, dalam memanggil nama seseorang kita diperbolehkan memanggilnya dengan nama singkatan yang baik. Kita bisa mencontoh langsung dari Rasulullah ﷺ yang dalam beberapa riwayat memanggil nama sahabatnya dengan singkatan.

Abu Hurairah dipanggil oleh Rasulullah ﷺ dengan, “Ya Abal Hirr (ayahnya kucing kecil),” Aisyah dipanggil dengan “Ya ‘Aisy,” Usamah bin Zaid dipanggil dengan singkatan “Ya Usaim.” Beliau ﷺ melakukan hal ini sebagai bentuk kasih sayang dan sikap akrab. Panggilan-panggilan ini juga disukai oleh si pemilik nama. Selama julukan atau panggilan atau penyingkatan nama diterima dengan baik, maka ini sesuatu yang diperkenankan.

Dalam sejumlah hadis disebutkan, bahwa Rasulullah ﷺ sendiri juga dipanggil dengan julukan Abul Qasim (Ayahnya Qasim, putra tertua beliau).

Ma’asyiral Muslimin Hafidzakumullah

Kedua, jika memberi singkatan, panggilan, atau gelar yang baik, diperbolehkan, sebaliknya memberi julukan atau panggilan yang mengandung sikap merendahkan, jelas merupakan perkara yang dilarang keras dalam ajaran Islam.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT dengan tegas melarang kita untuk saling memberi julukan buruk kepada sesama. Allah SWT berfirman :

وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ

Kategori :