Faktor lain yang tidak kalah penting adalah tanggung jawab rumah tangga. Banyak perempuan yang tetap memikul beban pekerjaan rumah, meskipun mereka juga bekerja penuh waktu di luar rumah. Tekanan ini dapat menyebabkan stres dan kesulitan untuk rileks di malam hari, yang akhirnya mengganggu kualitas tidur.
Selain itu, gangguan seperti insomnia, sleep apnea, dan sindrom kaki gelisah juga cenderung lebih umum dialami perempuan seiring bertambahnya usia. Kondisi-kondisi ini bisa membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan membuat tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang optimal.
Kesimpulan: Tidur Perempuan vs. Laki-laki, Apa yang Harus Dipahami?
Meskipun perempuan mungkin menghabiskan sedikit lebih banyak waktu di tempat tidur, itu tidak berarti mereka secara otomatis membutuhkan lebih banyak tidur. Perbedaan ini lebih disebabkan oleh berbagai faktor seperti hormon, tanggung jawab sosial, dan kecenderungan mengalami gangguan tidur.
Yang lebih penting adalah bagaimana setiap individu—baik perempuan maupun laki-laki—bisa memenuhi kebutuhan tidur yang berkualitas, bukan hanya kuantitasnya. Menjaga rutinitas tidur yang konsisten, mengelola stres, serta menjaga kesehatan hormon adalah kunci utama untuk tidur yang nyenyak.
Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi tidur, perempuan dapat lebih waspada terhadap perubahan yang terjadi dalam tubuh mereka dan mencari cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas istirahat.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu yang sedang mencari tahu tentang kebutuhan tidur perempuan dan bagaimana cara mengatasinya.