koranradarlebong.com- Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi umat Muslim, tetapi bagi penderita diabetes, menjalankannya bisa menjadi tantangan tersendiri.
Perubahan pola makan dan jadwal makan yang tidak biasa dapat memengaruhi kadar gula darah, sehingga penting untuk mengetahui cara menjaga keseimbangan tubuh selama berpuasa.
Menurut para ahli, penderita diabetes yang kadar gula darahnya terkontrol dengan baik masih bisa menjalani puasa dengan pengawasan ketat.
Namun, mereka yang sering mengalami hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi) harus lebih berhati-hati.
BACA JUGA:Berikut Waktu Ideal Jalan Kaki untuk Sehatkan Tubuh
Jika muncul gejala seperti pusing, lemas, atau kebingungan, puasa sebaiknya dihentikan untuk mencegah komplikasi serius.
Konsultasi dengan Dokter Sebelum Berpuasa
Langkah pertama yang harus dilakukan penderita diabetes sebelum berpuasa adalah berkonsultasi dengan dokter.
Pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan apakah kondisi tubuh cukup stabil untuk berpuasa tanpa risiko kesehatan yang tinggi.
BACA JUGA:Es Kuwut, Minuman Khas Bali yang Cocok untuk Berbuka Puasa
Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis obat atau insulin agar kadar gula darah tetap terkontrol sepanjang hari.
Selain itu, penderita diabetes juga harus belajar cara memantau kadar gula darah secara mandiri selama berpuasa. Jika terjadi perubahan drastis, mereka harus segera mengambil langkah yang tepat sesuai anjuran dokter.
Pola Makan Sehat Saat Sahur dan Berbuka
Menjaga pola makan yang sehat sangat penting bagi penderita diabetes selama Ramadan. Saat sahur, disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat dan protein, seperti roti gandum, sayuran, telur, dan kacang-kacangan.
Makanan dengan indeks glikemik rendah akan membantu menjaga kestabilan kadar gula darah lebih lama.