Komandan Al-Qassam Haitham Al-Hawajri Lenggang Kangkung di Gaza setelah ‘Israel’ Mengkaim Membunuhnya

Kamis 06 Feb 2025 - 22:32 WIB

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Rekaman pertama Haitham Al-Hawajri alias Abu Omar, komandan Batalyon Shati Al-Qassam, yang muncul pada upacara pertukaran tawanan, mengagetkan penjajah ‘Israel’, bertentangan dengan klaim sebelumnya yang dikatakan telah terbunuh.

Haitham Al-Hawajri, diklaim pihak penjajah telah tewas dibunuh tentara IDF pada bulan Desember 2023 menurut Al-Mayadeen. Sementara, dialah orang yang menyerahkan tawanan Zionis kepada pihak Palang Merah Internasional (ICRC) di Gaza utara.

Dalam sebuah unggahan video di platform X, dulunya bernama Twitter, nampak Abo Omar berjalan santai di Gaza. Dikeliling pasukan Al-Qassam, ia Nampak tersenyum dengan menggunakan topi hitam, isyarat ejekan untuk tentara IDF yang diklaim terkuat di dunia.

‘Israel’ hari Sabtu akhirnya meralat dan mengakui pihaknya telah gagal dalam upayanya untuk membunuh Haitham Al-Hawajri.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh surat kabar Israel Hayom dan Channel 12, juru bicara militer ‘Israel’ Daniel Hagari mengatakan serangan pada 3 Desember 2023 yang menargetkan Hawajri awalnya diyakini berhasil.

“Setelah serangan itu, badan keamanan ‘Israel’ Shin Bet dan militer menilai dengan tingkat kepastian yang tinggi bahwa ia telah disingkirkan dan militer mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasinya,” kata Hagari dikutip Anadolu Agency.

“Pemeriksaan lebih lanjut telah mengungkapkan bahwa intelijen yang diandalkan oleh Shin Bet,  dan Komando Selatan tidak benar. Hawajri tidak terbunuh dalam serangan itu,” tambah Hagari.

Sebelumnya, laporan media Palestina mengindikasikan bahwa Hawajri adalah orang yang secara pribadi menyerahkan sandera Amerika-Israel Keith Siegel kepada Palang Merah Internasional.

Hamas membebaskan tiga tawanan ‘Israel’ — Yarden Bibas (35), Ofer Calderon (54), dan Keith Siegel (64) — dalam pertukaran tawanan-sandera keempat berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan ‘Israel’.  Pihak  penjajah juga mulai membebaskan tahanan Palestina, dan diharapkan akan membebaskan total 183 orang.

Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan tiga fase, yang dimediasi oleh AS, Mesir, dan Qatar, mulai berlaku pada 19 Januari. Fase pertama akan berlangsung selama 42 hari.

Perang genosida ‘Israel’ telah menewaskan lebih dari 47.400 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

‘Israel’ juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (net)

Kategori :