Manajer BUMN Diduga Lecehkan Mahasiswi Magang di Semarang

Kamis 21 Nov 2024 - 23:16 WIB

SEMARANG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengalami pelecehan seksual oleh manajer perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Insiden tak mengenakan itu dialami korban berinisial H (21) ketika magang di sebuah BUMN Kota Semarang pada Senin (18/11) kemarin. Kasus itu telah dilaporkan ke Mapolrestabes Semarang, Rabu (20/11).

Kuasa hukum korban Hartono mengatakan dalam kasus ini terlapor merupakan seorang laki-laki berinisial D yang merupakan Manajer Departemen Penyelamatan Aset di sebuah BUMN.

"Sudah kami laporkan, kami adukan ke Polrestabes Semarang. Kami sampaikan surat pengaduan dan permohonan perlindungan hukum kepada Kapolrestabes Semarang," ujar Hartono kepada wartawan, Rabu (20/11).

BACA JUGA:Polres Pelabuhan Tanjung Priok Ungkap Pengoplosan Gas 3 Kg Subsidi ke Tabung Portable

Peristiwa cabul itu terjadi di ruangan terlapor. Saat itu korban yang merupakan mahasiswa magang dipanggil ke ruangan pelaku seorang diri. Korban telah 21 hari menjalankan tugas dan fungsi mahasiswa magang. 

"Dia (korban, red) dipindahkan ke salah satu Departemen Penyelamatan Aset dengan pimpinannya inisial D. Dia masuk mengalami suatu perbuatan pelecehan," ujarnya.

Di ruangan itu, terlapor diduga melancarkan aksinya dengan melakukan sejumlah perbuatan cabul. Mulai dari mencium bibir, memegang payudara hingga memaksa korban untuk merokok.

"Klien saya dicium, digrepe, dipegang payudara, dan lain sebagainya. Pascakejadian memunculkan suatu trauma," ujar Hartono.

BACA JUGA:Usut Kasus Mafia Hukum, KPK Panggil Youla Lariwa

Korban tampak berlinangan air mata ketika menceritakan kronologis kejadian. Saat itu terlapor memanggil dirinya di ruangan kerjanya. Itu merupakan kali pertama dirinya dan terlapor bertemu.

"Awalnya saya tidak tahu apa apa, dan saya kan baru di situ, tidak tahu apa-apa. Saya kira disuruh perkenalan atau bagaimana. Terus Saya ditanya-tanyain dari kampus mana, semester berapa, alamatnya mana, namanya siapa," kata korban.

Di pertemuan berdua itu, pelaku berkali-kali menawari, dan memaksa korban untuk menghisap rokok tersebut. Padahal korban sudah menolak dan mengatakan dirinya bukan perorok.

"Habis itu, saya diajak omong yang macam-macam juga. Terus saya dipegang-pegang, di grepe-grepe," ujarnya, sambil berusaha untuk melarikan diri.

Namun, pelaku tetap memaksanya untuk berada di dalam ruangan. Kemudian pelaku beraksi cabul dengan mencium, memberikan uang sebesar Rp 50 ribu, dan sempat mengajak korban kongkow.

Kategori :