RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Intermittent fasting, atau puasa intermiten, adalah metode diet yang menganjurkan untuk berpuasa dalam jangka waktu tertentu dan kemudian makan dalam waktu tertentu.
Metode diet ini sedang populer belakangan ini karena diklaim efektif menurunkan berat badan tanpa perlu membatasi jenis makanan yang dikonsumsi.
Cara Kerja Intermittent Fasting
Intermittent fasting bekerja dengan memanfaatkan proses metabolisme tubuh. Saat berpuasa, tubuh akan mulai menggunakan cadangan energinya, yaitu glikogen dan lemak. Glikogen adalah gula yang disimpan di hati dan otot, sedangkan lemak adalah cadangan energi utama tubuh.
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Mata dengan Rutin Mengonsumsi 4 Makanan Ini
Saat tubuh mulai menggunakan cadangan lemaknya, maka berat badan akan mulai turun. Selain itu, intermittent fasting juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh menjadi lebih efisien dalam menggunakan insulin untuk membakar gula darah.
Metode Intermittent Fasting
Ada beberapa metode intermittent fasting yang populer, yaitu:
- Metode ini mengharuskan Anda untuk berpuasa selama 16 jam dan makan dalam waktu 8 jam. Misalnya, Anda bisa berpuasa mulai pukul 8 malam hingga pukul 2 siang, kemudian makan dari pukul 2 siang hingga pukul 10 malam.
BACA JUGA:5 Manfaat Teh Kapulaga yang Ampuh Atasi Flu dengan Cepat
-Metode ini mengharuskan Anda untuk mengurangi asupan kalori sebanyak 25% dari kebutuhan kalori harian Anda selama 2 hari dalam seminggu. 5 hari lainnya, Anda bisa makan seperti biasa.
Eat-Stop-Eat: Metode ini mengharuskan Anda untuk berpuasa selama 24 jam sekali dalam seminggu. Misalnya, Anda bisa berpuasa mulai pukul 8 malam di hari Senin hingga pukul 8 malam di hari Selasa. [Image of Metode Intermittent Fasting Eat-Stop-Eat]
Manfaat Intermittent Fasting
Selain menurunkan berat badan, intermittent fasting juga memiliki beberapa manfaat lain, yaitu:
Meningkatkan sensitivitas insulin