RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Hari Jumat, sebagai salah satu pilar penting dalam Islam, bukan hanya sekadar hari biasa.
Ia adalah momen yang mendesak bagi umat Muslim untuk merenungi segala aktivitas yang telah dilakukan selama seminggu penuh.
Selain sebagai waktu untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan, di waktu itu juga merupakan peluang emas untuk meningkatkan kualitas amal ibadah kita.
Keutamaan berdoa pada hari Jumat telah disorot oleh Nabi Muhammad dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Kemuliaan dan Keagungan Ibadah Sosial dalam Islam
Dalam hadis tersebut, kita diajak untuk memahami betapa istimewanya waktu singkat di hari Jumat yang menjadi saat di mana doa-doa kita akan langsung dikabulkan oleh Allah.
Meskipun terdapat beberapa pandangan mengenai kapan tepatnya waktu singkat tersebut, seperti saat salat Jumat
atau setelah waktu asar, namun esensinya tetap sama: sebuah momen berharga yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Dari pelajaran yang terkandung dalam hadis tentang hari Jumat, kita dapat merenungi betapa pentingnya melakukan evaluasi diri secara rutin, terutama dalam aspek ibadah.
BACA JUGA:Uang Bukan Satu-Satunya Tujuan Orang Bekerja Kreatif
Hari Jumat bukan sekadar tentang kegembiraan semata, melainkan juga tentang kesungguhan dalam melakukan introspeksi dan pembaruan diri.
Oleh karena itu, doa pada hari Jumat tidak hanya dimulai dengan istighfar dan pujian kepada Allah, namun juga dengan peningkatan dalam menyebutkan salawat kepada Nabi Muhammad, sebagai tanda penghormatan dan cinta kepada Rasulullah.
Hari Jumat merupakan hari yang penting dalam Islam yang membutuhkan evaluasi atas aktivitas pekanan.
Selain menjadi hari untuk bersyukur, hari Jumat juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan amal saleh.
Keutamaan berdoa pada hari Jumat,