RADARLEBONG.BACAKORAN.CO-Temukan alasan utama mengapa tanaman jarak pagar semakin jarang ditanam di pekarangan rumah.
Artikel ini menjelaskan manfaat tanaman jarak pagar, bahaya risin, serta perubahan gaya hidup masyarakat yang memengaruhi popularitas tanaman ini.
Manfaat Tanaman Jarak Pagar Sebagai Tanaman Pagar
Tanaman jarak pagar (Ricinus communis) pada masanya merupakan salah satu tanaman favorit masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan.
BACA JUGA:Atasi Gusi Bengkak dengan Menggunakan 6 Pengobatan Alami Ini
Sifat tanaman ini yang cepat tumbuh dan mudah dirawat menjadikannya pilihan ideal sebagai pagar hidup. Selain itu, tanaman ini juga berfungsi sebagai pembatas alami yang melindungi lahan dari serangan hewan liar.
Di era sebelumnya, pagar berbahan alami seperti jarak pagar dinilai ekonomis dan fungsional, membuatnya banyak dipilih sebagai solusi untuk melindungi rumah atau kebun.
Namun, seiring waktu, masyarakat mulai beralih ke pagar buatan yang lebih modern seperti beton, besi, dan kawat baja.
Pagar buatan dianggap lebih tahan lama, tidak memerlukan banyak perawatan, serta memberikan tampilan yang lebih menarik dan sesuai dengan tren masa kini.
BACA JUGA:6 Khasiat Rutin Makan Mangga, Ampuh Lawan Penyakit Ganas Ini
Akibatnya, fungsi tanaman jarak pagar sebagai pagar hidup perlahan mulai tergantikan oleh pagar buatan yang lebih praktis dan estetik.
Kandungan Beracun dalam Biji Jarak
Salah satu alasan utama masyarakat mulai menghindari penanaman jarak pagar adalah kesadaran akan risiko racun yang terdapat pada biji tanaman ini.
Biji jarak mengandung risin, sebuah protein beracun yang sangat berbahaya bagi manusia dan hewan. Meski penggunaannya dalam jumlah kecil sebagai obat tradisional telah dikenal, paparan risin dalam jumlah besar bisa berakibat fatal.
Pengetahuan medis modern yang semakin berkembang membuka mata masyarakat tentang bahaya risin. Dahulu, mungkin hanya sedikit orang yang menyadari potensi racun ini.