“Di daerah, pengadaan melalui e-Katalog cukup rumit, terutama untuk puskesmas yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program ini. Bahkan, penyusunan SPJ (Surat Pertanggungjawaban) saja sudah menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Sumarmi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tidak banyak pihak ketiga yang bersedia mengambil paket pengadaan untuk program PMT, terutama karena jumlah makanan yang diminta relatif sedikit.
“Pihak ketiga enggan mengambil proyek ini, apalagi jika hanya untuk memasak dalam jumlah sedikit. Akibatnya, petugas gizi terpaksa memasak sendiri dan langsung mengantarkan makanan ke masyarakat,” tutup Sumarmi.
Kategori :