Ketua KPK Berpantun, Singgung Anak Jualan Pisang hingga Pesawat Gratifikasi

Selasa 24 Sep 2024 - 22:45 WIB

 JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyampaikan pantun dalam diskusi publik bertajuk "Konflik Kepentingan sebagai Pintu Masuk Korupsi" di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (24/9).

Dalam pantun itu, Nawawi menyinggung orang yang naik pesawat menggunakan uang hasil gratifikasi. Dia mengatakan sentilan itu sebagai pesan yang tak bijak.

"Sang anak jualan pisang, si bapak pengusaha terasi. Jangan naik pesawat terbang, kalau tiketnya dari gratifikasi," ujar Nawawi.

Nawawi lantas berkelakar saat meminta agar pesan itu tak diviralkan. Dia akan menetapkan royalti jika candaan itu viral.

BACA JUGA:Usut Kasus Korupsi di Semarang, KPK Panggil Ketua Gapensi hingga Pejabat

"Saya minta pesan tak bijak ini tetap menjadi konsumsi di sini. Kalau ada yang sampai memviralkan, saya akan menetapkan royalti," tuturnya.

Pada kesempatan itu, dia enggan menjelaskan detail soal konflik kepentingan. Akan tetapi, dia menceritakan soal fenomena yang bersinggungan dengan kepentingan tersebut.

"Kemarin ada fenomena, ketika ada seorang petinggi negeri, anaknya mencalonkan diri sebagai seorang cawapres, bapaknya memangku jabatan presiden," kata dia.

Nawawi lantas mempertanyakan apakah ada konflik kepentingan atas fenomena tersebut, terlebih ada banyak fenomena penyerahan bansos saat kampanye.

BACA JUGA:Usut Kasus Korupsi di Banjarnegara, KPK Panggil Bos PT Ekamaz Putra Persada

"(Kemudian) ada menteri -menteri yang masih menduduki jabatannya ikut menjadi kandidat calon presiden. Bagaimana?" ucapnya.

Menurutnya, fenomena itu perlu dipertanyakan soal konflik kepentingannya. Meski demikian, ia menilai ada konflik tersebut dalam fenomena itu.

"Mempertanyakan tidak ke dalam dirinya bahwa ada conflict of interest? Adakah kebijakan yang dilakukannya yang tidak berinteresting dengan soal kepentingannya menjadi kandidat calon presiden. Itu adalah bagian bahwa ini adalah persoalan conflict of interest," kata Nawawi. 

 

 

Kategori :