Kandungan tiramin pada kulit pisang bahkan lebih tinggi daripada daging buahnya, sehingga disarankan untuk berhati-hati saat mengonsumsinya.
-Mengantuk
Pisang mengandung triptofan, sejenis asam amino yang berperan dalam produksi serotonin, hormon yang dapat membuat seseorang merasa rileks dan mengantuk.
Selain itu, kandungan magnesium pada pisang juga membantu merelaksasi otot, yang dapat memperkuat rasa kantuk. Oleh karena itu, bagi mereka yang perlu tetap waspada, konsumsi pisang sebaiknya dibatasi pada waktu yang tepat.
-Kerusakan Saraf
Konsumsi pisang secara berlebihan dapat memicu kerusakan saraf karena tingginya kandungan vitamin B6 pada buah ini.
Vitamin B6 sebenarnya diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk menjaga kesehatan sistem saraf, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah besar, baik dari suplemen maupun dari makanan, hal ini bisa memicu gangguan saraf.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan vitamin B6 agar tidak berlebihan.
- Reaksi Alergi
Beberapa orang memiliki alergi terhadap pisang. Reaksi alergi terhadap pisang biasanya berupa gatal-gatal, pembengkakan, atau bahkan kesulitan bernapas.
Kelompok orang yang rentan terhadap alergi pisang perlu berhati-hati dan sebaiknya menghindari konsumsi buah ini untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan.
- Perut Kembung
Konsumsi pisang yang berlebihan dapat menyebabkan produksi gas berlebih di dalam perut. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat larut pada pisang, yang sulit dicerna oleh tubuh dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk dipecah oleh usus besar.
Selain itu, fruktosa yang terkandung dalam pisang juga dapat memicu kembung jika dikonsumsi dalam jumlah besar, karena tubuh sering kesulitan mencernanya dengan baik.
Risiko Diabetes Tipe-2
Pisang memiliki kandungan gula alami, seperti glukosa dan fruktosa, yang dapat meningkatkan kadar gula darah jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.