Susu Ikan: Alternatif Susu Sapi dengan Kandungan Gizi Tinggi

Senin 16 Sep 2024 - 11:19 WIB
Reporter : Adrian Roseple
Editor : Reni Apriani

Pabrik susu ikan di Indramayu memanfaatkan hasil tangkapan nelayan lokal untuk memproduksi sekitar 30 ton susu ikan setiap bulan.

Dengan produksi sebesar ini, susu ikan memiliki potensi untuk berperan penting dalam meningkatkan kesehatan gizi masyarakat Indonesia, terutama dalam memerangi stunting.

Meskipun susu ikan memiliki klaim gizi yang mengesankan, penting untuk diingat bahwa produk ini termasuk kategori makanan ultra-proses.

Ahli gizi mengingatkan bahwa nutrisi terbaik sebenarnya berasal dari bahan makanan asli yang tidak melalui proses pengolahan berlebihan.

Sumber protein terbaik tetap berasal dari ikan segar, daging sapi, unggas, atau telur yang dikonsumsi langsung tanpa melalui proses industri.

Oleh karena itu, meskipun susu ikan merupakan produk inovatif, tidak sebaiknya menggantikan makanan sumber protein alami secara keseluruhan.

Keunggulan susu ikan terletak pada kandungan omega-3, protein, dan kemampuannya sebagai produk bebas alergen.

Namun, sebagai produk ultra-proses, kandungan nutrisinya tetap kalah jika dibandingkan dengan bahan makanan alami seperti ikan segar. Oleh karena itu, susu ikan dapat menjadi pilihan yang baik sebagai pelengkap gizi, tetapi bukan sebagai pengganti total untuk sumber protein utama.

Produksi susu ikan di Indramayu menunjukkan potensi ekonomi yang besar bagi industri perikanan Indonesia. Dengan menggunakan hasil tangkapan ikan dari nelayan lokal, pabrik di Indramayu mampu memproduksi susu ikan dalam jumlah besar.

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi dari hasil laut Indonesia, tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan negara pada impor susu sapi.

Dalam jangka panjang, susu ikan bisa menjadi produk andalan yang mendukung perekonomian lokal sekaligus menyediakan sumber gizi alternatif bagi masyarakat.

 

Kategori :