3. Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan terjadinya peradangan pada persendian.
Peneliti menemukan kandungan antioksidan isotiosianat yang ada pada daun kelor memiliki sifat antiinflamasi yang dapat mengurangi atau meredakan peradangan di dalam tubuh.
4. Hipertensi
Manfaat daun kelor untuk mengatasi hipertensi berasal dari kalium yang terkandung di dalamnya. Kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan cara menyeimbangkan natrium di dalam tubuh.
Natrium adalah zat yang menyebabkan tekanan darah naik. Karenanya, mengonsumsi daun kelor secara rutin dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, sehingga mencegah risiko hipertensi.
5. Anemia
Kandungan vitamin C yang ada di daun kelor dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan dan suplemen. Hal ini membuat daun kelor cocok dikonsumsi oleh pengidap anemia, terutama yang disebabkan oleh defisinesi zat besi.
6. Pengeroposan tulang
Daun kelor juga kaya akan fosfor dan kalsium yang sangat penting untuk kesehatan tulang. Karena daun kelor juga memiliki sifat antiinflamasi, tanaman ini juga dapat membantu kerusakan tulang yang disebabkan oleh peradangan.
Suplementasi daun kelor juga dikaitkan dengan penurunan risiko osteoporosis.
7. Infeksi virus dan bakteri
Vitamin C yang ada pada daun kelor dapat membantu membangun sistem imun tubuh, sehingga lebih kuat menghadapi infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit.
Beberapa penelitian juga menunjukkan daun kelor dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, seperti Streptococcus aureus dan Escherichia coli.
8. Kanker
Daun kelor mengandung beragam antioksidan yang dapat melindungi sel dan jaringan dalam tubuh dari efek radikal bebas.