Pasar Kripto Bergairah, Bitcoin Tembus Rp2 Miliar
ilustrasi bitcoin-foto :jpnn.com-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Bitcoin kembali menembus harga tertinggi di level USD126.000 atau sedikit di bawah Rp2,1 miliar per koin. Pencapaian ini menandai tonggak penting bagi pasar aset digital dan menegaskan kembali posisi Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global. Lonjakan harga tersebut memperpanjang tren positif Bitcoin yang dalam satu tahun terakhir telah meningkat hampir dua kali lipat.
Vice President INDODAX, Antony Kusuma menilai rekor harga Bitcoin kali ini tidak hanya mencerminkan euforia pasar, tetapi juga menjadi sinyal kuat bahwa aset digital semakin diakui dalam sistem keuangan global.
“Pencapaian harga US$126.000 merupakan bukti nyata bahwa Bitcoin telah memasuki fase kematangan baru. Saat ini, Bitcoin tidak lagi sekadar instrumen spekulatif, melainkan bagian dari strategi diversifikasi aset yang diakui oleh lembaga keuangan besar di seluruh dunia,” ujar Antony dilansir dari jpnn.com
Menurutnya, reli harga ini turut didorong oleh meningkatnya partisipasi institusi, bukan hanya investor ritel.
BACA JUGA:Jangan Kaget, Segini Jumlah Pengguna QRIS di Indonesia
“Ketika arus dana besar masuk ke produk-produk berbasis Bitcoin, seperti ETF dan treasury korporasi, meski porsi kepemilikan institusi masih relatif kecil dibanding total suplai, arus dana yang masuk menandakan meningkatnya kepercayaan terhadap infrastruktur aset digital global.,” tambahnya. Dari sisi pasar domestik, Antony mencatat peningkatan signifikan dalam aktivitas perdagangan di INDODAX seiring dengan rekor harga baru ini.
“Volume transaksi di platform kami melonjak dalam beberapa hari terakhir, dalam 7 hari terakhir, volume transaksi INDODAX meningkat hampir 50%, dibandingkan periode sebelumnya. Bahkan dalam satu hari terakhir, bertepatan dengan Bitcoin ATH di US$126.000 volume trading INDODAX mencapai Rp1 T.
Ini menunjukkan masyarakat Indonesia semakin percaya diri terhadap investasi kripto dan mulai memandangnya sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang,” ungkapnya. Antony menilai momentum ini juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperkuat peran di ekosistem kripto global.
Menurutnya dengan regulasi yang semakin matang dan dukungan pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri aset kripto Indonesia berpotensi menjadi salah satu yang paling progresif di Asia Tenggara.
“Ketika permintaan terus tumbuh, terutama dari institusi besar, harga wajar Bitcoin akan cenderung terus meningkat. Kami selalu mendorong anggota INDODAX untuk menerapkan strategi pembelian bertahap atau Dollar-Cost Averaging (DCA). Strategi ini terbukti efektif menghadapi volatilitas dan membantu membangun portofolio yang kuat dalam jangka panjang,” tuturnya.
Selain Bitcoin, Antony melihat dampak positif pada aset kripto besar lain seperti Ethereum dan XRP. “Ketika Bitcoin mencapai rekor baru, biasanya modal juga berputar ke altcoin utama. Ini menunjukkan bahwa seluruh ekosistem kripto sedang bergerak ke fase pertumbuhan berikutnya,” katanya.