RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Belut, si licin penghuni lumpur, semakin populer sebagai komoditas yang menguntungkan.
Dengan permintaan pasar yang terus meningkat, budidaya belut pun menjadi pilihan menarik bagi para pelaku usaha perikanan. Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah budidaya belut di lumpur.
Mengapa Budidaya Belut di Lumpur?
Habitat asli belut yang berada di dasar perairan berlumpur membuat metode budidaya ini dianggap paling sesuai.
BACA JUGA:Cara Mudah Membedakan Madu Asli dan Palsu: Jaminan Kualitas untuk Kesehatan Anda
Lumpur menyediakan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan belut, serta kaya akan nutrisi alami yang dibutuhkan oleh hewan ini.
Langkah-Langkah Budidaya Belut di Lumpur
Pemilihan Bibit Berkualitas Bibit belut yang baik umumnya memiliki ciri-ciri seperti ukuran yang seragam, tubuh sehat tanpa cacat, gerakan lincah, dan bebas dari parasit.
Bibit hasil budidaya seringkali lebih disarankan karena sudah teradaptasi dengan lingkungan terkendali.
BACA JUGA:Madu: Emas Cair Berkhasiat untuk Kesehatan
Persiapan Kolam Kolam budidaya belut dapat berupa kolam tanah, kolam tembok, atau bahkan kolam terpal.
Yang terpenting adalah memastikan kolam memiliki kedalaman yang cukup, sistem drainase yang baik, dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Pembuatan Media Tumbuh Media tumbuh yang ideal untuk belut adalah lumpur yang kaya akan bahan organik seperti pupuk kandang, kompos, atau dedaunan.
Selain itu, penambahan probiotik dapat membantu meningkatkan kualitas air dan mempercepat proses dekomposisi bahan organik.
Penebaran Bibit Sebelum ditebar, bibit belut sebaiknya dikarantina terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatannya.