RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Meskipun sebagian besar petani di wilayah Lebong Sakti telah melaksanakan Musim Tanam Kedua (MT2), namun hal ini hanya memungkinkan bagi petani yang memiliki lahan sawah dengan pasokan air yang memadai.
Bagi lahan sawah yang kering, seperti yang dimiliki oleh Debi (40), seorang warga Desa Suka Bumi, pemanfaatan lahan dilakukan dengan menanam palawija, seperti cabai.
Debi menjelaskan bahwa lahan sawah tidak harus selalu difokuskan pada penanaman padi. Bagi petani yang memiliki lahan dengan cukup air, mereka bisa mengolahnya untuk budidaya ikan.
Baca Juga: Bidan Desa Berperan Penting Menjaga Kesehatan Masyarakat
Namun, bagi yang kekurangan air, seperti lahannya, penanaman sayuran seperti cabai menjadi pilihan yang lebih tepat.
Menurutnya, bertanam sayuran dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian masyarakat yang mayoritas bergantung pada sektor pertanian.
"Meskipun mengikuti MT2 sebenarnya menguntungkan karena mendapatkan bantuan dari pemerintah, tetapi karena lahan sawah saya kering, saya memilih untuk menanam sayuran, terutama cabai," ujar Debi.
Tambahnya, bahwa tujuan utamanya dalam menanam sayuran di lahannya adalah untuk meningkatkan sumber pendapatan ekonomi keluarganya serta memanfaatkan lahan yang tidak terpakai.
Dalam proses pengolahan lahan untuk bertanam cabai, Debi mengaku hanya menggunakan modal seadanya, termasuk memanfaatkan pupuk kompos yang ia buat sendiri dari kotoran kambing.
"Modal saya sangat terbatas, tetapi dengan semangat dan pupuk kompos yang saya olah sendiri, saya berharap sayuran yang saya tanam, terutama cabai, dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang memuaskan," harap Debi.