Petani Karet Keluhkan Musim Penghujan

Karet: Tampak pohon karet yang sudah tidak disadap petani.-(carles/rl)-

LEBONG TENGAH - Hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah Kabupaten Lebong membuat para petani karet mengalami kerugian. Pasalnya, hujan yang turun tidak menentu waktunya sehingga mengganggu aktivitas penyadapan karet.

Salah seorang petani karet di Lebong Tengah, Riskando (45), mengatakan bahwa hasil penyadapan karetnya menurun drastis saat musim hujan. Biasanya, ia bisa menghasilkan 60 kilogram getah karet per hektar, namun saat hujan turun terus-menerus, hasil produksinya hanya mencapai 25 kilogram per hektar, bahkan bisa jadi tidak ada sama sekali.

Baca Juga: BLT DD Tahap Empat Desa Suka Damai Tuntas, Siap Tunggu Petunjuk Tahun 2024

"Hujan yang turun tidak menentu waktunya, sehingga memang cukup menganggu aktifitas kita sebagai petani karet. Kadang usai penyadapan turun hujan, sehingga getah yang kita hasilkan itu tidak menghasilkan," kata Riskando saat diwawancarai Radar Lebong, Selasa (5/11).

Riskando juga mengakui bahwa dampak berkurangnya produksi getah karet di musim hujan menyebabkan pendapatannya sebagai petani karet sangat menurun. Apalagi, saat kondisi hujan pagi hari, ia tidak dapat memotong karet lagi karena hujan mengakibatkan batang pohon karet basah.

"Jika kita tetap menyadap karet pada hari hujan, getah hanya akan keluar dan ditampung, selebihnya lagi saat jual ke pengepul adanya pemotongan timbangan, karena getah karet kita itu basah," singkatnya. (arp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan