Bolehkah Melakukan Filler Bokong? Dokter Ahli Beri Penjelasan Begini

--

Reuno Medical bekerja sama dengan Adoderm dari Jerman, membawa produk body filler terbaru, Variofill Augmentasi Gluteal ke Indonesia.

Produk ini hadir dengan teknologi terkini Monophasic Particle Technology (MPT) dan mengandung 100% cross-linked hyaluronic acid (HA).

Variofill Augmentasi Gluteal dirancang khusus agar sesuai dengan preferensi klien dan didahului konsultasi dengan dokter ahli.

Salah satu dokter ahli dari Jerman, menjelaskan tentang keamanan dan kualitas produk Variofill Augmentasi Gluteal.

Peluncuran produk filler Variofill Augmentasi Gluteal. Foto: dok. Reuno Medical

Menurutnya produk ini telah melalui berbagai uji klinis dan pengujian yang ketat sebelum diluncurkan di pasar.

Adapun berbagai uji klinis dan pengujian tersebut juga telah memperoleh sertifikasi resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

"Filler bokong itu sama prinsipnya kaya filler wajah, tujuannya untuk mengisi," ujar dr Dave Gerald Oenarta, dari Lucille Skin Clinic, di BSD pada Sabtu (2/12).

Mengenai efek samping dari filler bokong, Dave mengatakan bahwa pasien akan merasa seperti ada benda asing yang masuk ke bagian tersebut.

"Kalau duduk, tekanan biasanya di tengah sehingga tidak dianjurkan duduk di tempat yang keras," tuturnya.

Selain itu, kata Dave, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pasien yang melakukan treatment filler bokong.

Di antaranya mengonsumsi obat-obatan yang mudah berdarah selama kurang lebih dua minggu karena dikhawatirkan akan menimbulkan memar pada tubuh saat tindakan.

Kemudian, tidak boleh melakukan olahraga berat sebelum dan sesudah melakukan treatment kurang lebih dua minggu agar filler menyatu dengan kulit.

Selanjutnya, tidak boleh mengonsumsi minuman beralkohol karena akan gampang sakit. Lalu, menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi. (jp)

Tag
Share