Khutbah Jumat: Keutamaan dan Amalan di Bulan Zulhijah
Keutamaan dan Amalan di Bulan Zulhijah.-Foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, Allah selalu menyediakan hari-hari yang diliputi keutamaan, termasuk pada bulan Zulhijah
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Di hari-hari itu, Allah SWT melipatgandakan pahala yang sebanyak-banyaknya. Hari-hari itu akan segera kita masuki. Yaitu sepuluh hari pertama dari bulan Zulhijah.
Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
ما العَمَلُ في أيَّامٍ أفْضَلَ منها في هذِه؟ قالوا: ولَا الجِهَادُ؟ قَالَ: ولَا الجِهَادُ، إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بنَفْسِهِ ومَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ بشيء
“Tidak ada hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah dibandingkan sepuluh hari ini maksudnya sepuluh Zulhijah.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, meski pun jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Meski pun berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali sama sekali.” (HR. Bukhari)
Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, Khotbah Arafah akan Diterjemahkan dalam 50 Bahasa
Keberkahan di sepuluh hari pertama Zulhijah ini meliputi beragam amal. Bisa berupa amal yang wajib, amal sunah, berbuat baik kepada sesama, dan macam-macam ibadah lainnya yang disyariatkan dalam Islam.
Kaum Muslimin Hafidzakumullah
Di bulan Zulhijah terhampar waktu-waktu agung yang teramat sayang jika kita tidak mengamalkannya. Beberapa di antaranya adalah, Pertama, hari Arafah. Inilah hari yang menjadi puncak ibadah haji bagi mereka yang tengah melaksanakannya. Bagi kita yang tidak melaksanakan haji, disunahkan untuk berpuasa di hari ini, sebagaimana sabda Rasulullah SAW ketika ditanya tentang keutamaan puasa Arafah, beliau menjawab :
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
“(Puasa Arafah) menggugurkan dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim)
Selain itu, yang kedua keutamaan dari Zulhijah adalah di dalamnya ada hari menyembelih hewan kurban. Hari itu bertepatan dengan hari kesepuluh. Berkurban dengan menyembelih hewan kurban tertentu merupakan ajaran yang berlangsung sejak lama, sudah ada sejak era Nabi Ibrahim AS, sang kekasih Allah SWT.
Kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW dianjurkan untuk melaksanakannya. Hewan-hewan yang dikurbankan itu dipersembahkan kepada Allah SWT sebagai bentuk penghambaan kita yang tulus kepada-Nya. Berbeda dengan pengurbanan di masa-masa kekufuran yang berkurban untuk berhala-berhala atau dewa-dewa yang dijadikan sebagai sesembahan.
Dengan berkurban kita menghilangkan penyakit-penyakit dunia dalam diri seperti rakus dan kikir, kemudian kita berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Ibadah kurban ini memiliki kaitan ibadah yang luas. Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, ia juga memiliki keterkaitan yang erat dengan berbuat baik kepada sesama. Ada hablun minallaaah dan hablun minan naas di dalamnya.
Jemaah Salat Jumat
Keutamaan yang ketiga bahwa di sepuluh hari pertama bulan Zulhijah berkumpul induk seluruh ibadah yang diamalkan oleh setiap orang beriman. Meliputi ibadah salat, puasa, sedekah, dan haji. Empat ibadah ini semuanya berkumpul di sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.
Salat, ada salat lima waktu dan salat sunah yang kita jalani, lebih-lebih di sepuluh hari pertama Zulhijah. Demikian pula dengan puasa, sejak hari pertama atau setidaknya berpuasa Tarwiyah dan Arafah. Berikutnya adalah sedekah dalam bentuk menyembelih hewan kurban. Dan puncaknya adalah ibadah haji bagi yang sedang menjalaninya.
Oleh karena itu, memasuki bulan Zulhijah, mari kita sambut dengan sambutan yang hangat, sambutan berupa hal-hal yang mulia. Kita awali dari yang pertama, bertobat kepada Allah SWT, melepaskan diri dari berbagai bentuk maksiat dan semua perbuatan dosa.
Kita manfaatkan kesempatan emas ini dengan memohon ampun kepada Allah SWT sebanyak-banyaknya dan benar-benar berkomitmen untuk meninggalkan perbuatan yang melanggar ajaran agama. Rasulullah SAW bersabda :
إنَّ اللهَ تَعَالَى يَغَارُ، وَغَيْرَة اللهِ، أنْ يَأْتِيَ المَرْءُ مَا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ
“Allah itu punya cemburu dan cemburunya Allah bila seorang hamba-Nya melakukan apa yang diharamkan Allah kepadanya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Kedua, kita gaungkan takbir (ucapan Allahu Akbar), tahmid (alhamdulillah), tahlil (Laa ilaaha illallaah). Allah SWT berfirman :
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ
“Dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan.” (QS. al-Hajj : 28). Sebagian ahli tafsir menafsirkan ‘hari-hari yang ditentukan’ sebagai sepuluh hari pertama Zulhijah.
Hadirin yang Dimuliakan Allah SWT
Ketiga, kita songsong Zulhijah dan kita manfaatkan sebagai momentum untuk memperbanyak amal saleh. Ada banyak amal kebaikan yang bisa ditunaikan seperti : salat-salat sunah, bersedekah, membaca Alquran, berjihad, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.
Amal saleh lainnya yang perlu kita laksanakan seperti berbakti kepada orang tua, menyebarkan salam, menolong saudara-saudara kita yang membutuhkan seperti di Gaza, Tepi Barat, dan Palestina secara umum. Begitu juga menjaga lisan, menjaga kemaluan, berbuat baik kepada tetangga, mengunjungi orang sakit, dan lain sebagainya.
Demikianlah sejumlah keutamaan dan amalan bulan Zulhijah khususnya sepuluh hari pertamanya. Semoga kita bisa mengamalkan dengan ikhlas dan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن